Minggu, 25 Februari 2024 – 05:48 WIB
Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur berlangsung selama 102 detik. Letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut terjadi pada pukul 23.24 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam laporannya yang diterima di Jakarta pada Sabtu, 24 Februari 2024, menyatakan bahwa tinggi kolom erupsi tidak teramati dan tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 13 kilometer dari pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan.
Selain itu, masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu. Awan panas, guguran lava, dan lahar juga perlu diwaspadai di sepanjang aliran sungai atau lembah yang bermuara di puncak Gunung Semeru.
Berdasarkan pengamatan PVMBG, keberadaan sumber magma pada kedalaman enam kilometer menyebabkan Gunung Semeru aktif mengalami erupsi dan aktivitas kegempaan lainnya. Pada tahun 2023, Gunung Semeru sudah mengalami erupsi sebanyak 29.131 kali, menjadikannya sebagai gunung berapi paling aktif di Indonesia. (ant)