Fondasi Pembangunan #2: Demokrasi Oleh dan Untuk Rakyat Indonesia (Demokrasi Kita Bisa Dikuasai Pemodal)

by -60 Views

Demokrasi Kita Bisa Dikuasai Pemodal

Saat ini Indonesia berada dalam keadaan yang sangat rawan. Banyak pemimpin yang bisa disogok dan dibeli, akhirnya banyak pemimpin terpilih tidak menjaga kepentingan rakyat, melainkan menjual negara kepada pemodal besar atau bangsa lain.

Prabowo Subianto, dalam bukunya Paradoks Indonesia dan Solusinya, menyatakan bahwa selama hidupnya, ia telah keliling ke semua kabupaten di Indonesia. Ia melihat bahwa rakyat sudah tidak tahan lagi dengan tingginya tingkat korupsi di Indonesia. Banyak proyek dikorupsi, dan banyak pemimpin yang mudah dibeli. Akibatnya, tidak ada keadilan ekonomi maupun politik bagi bangsa Indonesia.

Demokrasi di Indonesia sekarang ini mengharuskan biaya yang sangat besar sehingga banyak pemimpin yang bisa dibeli. Hal ini membuat demokrasi Indonesia terancam, karena pada akhirnya yang menguasai kedaulatan politik Indonesia adalah mereka yang punya uang.

Kondisi ini semakin buruk ketika pemilihan kepala desa dapat menghabiskan biaya hingga Rp. 1 miliar. Banyak pemilihan kepala desa sekarang ini dimenangkan oleh calon yang memberi uang kepada pemilih, bukan berdasarkan keahlian atau kemampuan.

Menurut Prabowo, demokrasi Indonesia sekarang adalah demokrasi yang punya uang. Hal ini sangat berbahaya karena bangsa Indonesia bisa dijajah kembali oleh mereka yang punya atau kuasai uang.

Prabowo juga mengingatkan bahwa politisi yang tidak bisa dibeli seringkali dihadapi dengan upaya penggulingan dari pihak pemodal besar atau pendukungnya.

Dengan adanya kondisi seperti ini, Prabowo mengingatkan agar setiap kader bangsa yang cinta tanah air agar selalu waspada dan tidak sampai tersingkir karena pengaruh uang. Penting untuk memastikan bahwa AD/ART organisasi aman dari upaya pengambilalihan karena uang.

Sumber: https://prabowosubianto.com/fondasi-pembangunan-2-demokrasi-oleh-dan-untuk-rakyat-indonesia-demokrasi-kita-bisa-dikuasai-pemodal/

Source link