Jokowi Menyelenggarakan Doa Bersama Untuk Menyokong Kemenangan Prabowo-Gibran

by -58 Views

Minggu, 7 Januari 2024 – 14:22 WIB

Sleman – Mertua Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, yaitu Sofiatun Gudono, menggelar acara bertema ‘Munajat untuk Kelanjutan Pembangunan Bangsa’. Acara ini digelar di kediaman Sofiatun yang terletak di kawasan Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu malam, 6 Januari 2024.

Sofiatun yang merupakan Ketua Dewan Pembina Relawan Sahabat PaGi (Prabowo-Gibran) menyebut bahwa acara Munajat digelar sebagai ajang silaturahmi, dan juga untuk meminta doa kepada jamaah yang hadir.

“Ibu memohon doa untuk keluarga kami, orang tua kami, semoga semuanya diberikan kelancaran,” ucap Sofiatun.

Bapak Jokowi juga meminta doa kepada para hadirin untuk Prabowo-Gibran agar diberikan hasil terbaik dalam Pilpres 2024. Meski begitu, Sofiatun mengingatkan, bahwa berbeda pilihan adalah biasa.

Ibu dari Erina Gudono ini mengingatkan hal yang terpenting dalam pemilu adalah masyarakat tetap damai di tahun pemilu. Sofiatun menegaskan dalam memilih pemimpin harus sesuai hati nurani.

“Kita kalau berbeda pilihan tidak masalah. Setiap orang punya pilihan masing-masing, yang terpenting adalah kita tetap damai, jangan sampai bertengkar karena beda pilihan,” ungkap Sofiatun.

Sementara itu Ketua Umum Relawan Sahabat Pagi Olsu Babay juga meminta doa agar Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024.

“Saya dari relawan Sahabat PaGi tentu minta doanya agar Prabowo-Gibran bisa dimudahkan dan diberikan kemenangan,” kata Olsu.

Akademisi dan pegiat literasi Muchlas Rowi yang menjadi penceramah di acara itu menyoroti banyaknya hoaks yang muncul di masa-masa menjelang Pemilu. Muchlas pun meminta agar memeriksa terlebih dahulu setiap informasi yang datang.

“Biasanya hoaks dibuat oleh orang pandai, bahkan sudah ada dari dulu di masa nabi. Makanya harus hati-hati. Harus diperiksa dulu setiap informasi,” pesan Muchlas.

Muchlas juga menyoroti soal hadirnya pemimpin muda. Anak muda, sambung Muchlas, harus diberi kesempatan, sebagaimana dalam sejarah Islam dulu sahabat bernama Usamah bin Zaid diangkat menjadi panglima muslim paling muda dan menorehkan prestasi gemilang.

“Jadi ketika ada anak-anak kuda yang maju, kita beri kesempatan mereka untuk berbuat, untuk memimpin, jangan sampai anak-anak muda ini langkahnya kita hentikan,” kata Muchlas.

“Makanya kita perlu anak-anak muda seperti Mas Gibran Rakabuming Raka dan Mas Kaesang Pangarep, yang ketika diberi kesempatan dan kepercayaan mereka bisa memberi inovasi menorehkan prestasi,” pungkas Muchlas.

Halaman Selanjutnya
Source: istimewa