Sabtu, 6 Januari 2024 – 09:23 WIB
Jakarta – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berbicara tentang minimnya lapangan kerja di Indonesia. Dia juga menyinggung soal narasi bonus demografi yang sering kali hanya diomongkan tanpa adanya tindakan konkret.
Cak Imin menjelaskan bahwa dibutuhkan keberanian untuk berinvestasi dalam sumber daya manusia. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan lapangan kerja dan rendahnya gaji karyawan yang bahkan masih di bawah Upah Minimum Regional (UMR) tanpa jaminan kesehatan.
“Kita butuh keberanian, terutama karena kita memiliki banyak angkatan muda. Sudah 20 tahun kita berbicara tentang bonus demografi, angkatan muda yang besar, namun tidak ada langkah konkret. Kita butuh tindakan konkret untuk perubahan,” ujar Cak Imin pada acara Resolusi Indonesia pada Sabtu, 6 Januari 2024.
Cak Imin juga menjelaskan beberapa langkah yang menurutnya harus diambil oleh Indonesia, seperti meningkatkan keterampilan kaum muda dengan menginvestasikan dana besar dalam program yang mendukung peningkatan keterampilan.
Selain itu, Cak Imin juga membicarakan tentang maraknya praktik pungutan liar (pungli) yang menghambat perkembangan industri di Indonesia. Dia menekankan bahwa untuk membuka lapangan kerja baru, harus ada tiga syarat yang dipenuhi, salah satunya adalah keberadaan industri.
Cak Imin juga menyebutkan bahwa pihaknya akan memberikan kepastian usaha dan membersihkan praktik pungli jika terpilih dalam Pilpres.
