Senin, 18 Desember 2023 – 11:24 WIB
Gaza – Militer Israel akan memberikan hadiah fantastis kepada siapapun jika berhasil melaporkan informasi tentang keberadaan pejabat tinggi Hamas, Yahya Sinwar dan komandan kelompok teror lainnya. Gambar pamflet beredar di media sosial pada Kamis, 14 Desember 2023, di mana Israel akan memberikan hingga US$400 ribu atau setara dengan Rp 6,2 miliar untuk informasi tentang Sinwar dan jumlah yang lebih kecil untuk para pemimpin Hamas lainnya. Selebaran tersebut, yang keasliannya tidak dapat dikonfirmasi, menyertakan nomor telepon dan kontak di aplikasi perpesanan Telegram, dengan jaminan kerahasiaan. Melansir dari Times of Israel, Senin, 18 Desember 2023, militer Israel telah menyerang balik Jalur Gaza dalam kampanyenya untuk menghancurkan kelompok Hamas dan menghilangkan kepemimpinannya.
Meski dikatakan telah membunuh atau menangkap ribuan anggota Hamas, para pemimpin utama Hamas sejauh ini masih buron. Diketahui, selebaran tersebut menawarkan US$400 ribu untuk informasi tentang Sinwar, yang memimpin kelompok tersebut di Gaza, dan US$300 ribu (Rp4,6 miliar) untuk informasi tentang saudaranya, Muhammad Sinwar, yang memimpin brigade selatan kelompok tersebut, kemudian US$200 ribu atau Rp3,1 miliar untuk informasi tentang Rafa’a Salameh, komandan batalion Khan Younis Hamas, serta US$100.000 (1,5 miliar) untuk informasi tentang Muhammad Deif, komandan sayap militer Hamas, yang selamat dari upaya pembunuhan berulang kali. IDF juga telah menyebarkan selebaran yang mendesak warga sipil untuk mengungsi dari daerah tertentu, dan mencari informasi mengenai sandera yang disandera Hamas sejak 7 Oktober.
Sebagai informasi, Sinwar mengambil kendali militan Hamas di Gaza pada 2017, beberapa tahun setelah dibebaskan dari penjara Israel bersama lebih dari 1.000 orang lainnya dengan imbalan tentara IDF yang ditangkap, Gilad Shalit. Sinwar juga telah menjalani empat hukuman seumur hidup karena memimpin penculikan dan pembunuhan dua tentara Israel, serta empat warga Palestina yang ia curigai bekerja dengan Israel. Dia dikenal karena retorikanya yang berapi-api dan mendukung serangan Hamas di Israel dan Tepi Barat. Dia juga dituduh mengawasi persiapan dan perencanaan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Sinwar diyakini bersembunyi di jaringan terowongan Hamas. Sementara saudaranya, Muhammad Sinwar, adalah komandan senior sayap militer Hamas, yang mengaku terlibat dalam penculikan dan penahanan Shalit. Salameh, kepala batalion Khan Younis, juga telah menjadi perhatian Israel selama bertahun-tahun. Pada 2021, IDF menghancurkan rumahnya di Gaza, yang dikatakan sebagai bagian dari infrastruktur teror, yang menjadi sasaran operasi tersebut.