Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam memberantas kecurangan di sektor perdagangan beras. Dalam pidatonya di perayaan Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Prabowo mencermati praktik penyalahgunaan harga dan repackaging beras subsidi yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp100 triliun per tahun. Menurutnya, permainan seperti itu dilakukan oleh ratusan perusahaan, termasuk 212 perusahaan penggiling padi yang sudah terbukti melanggar aturan. Prabowo menilai kecurangan ini sebagai kejahatan ekonomi yang merugikan rakyat dan bertentangan dengan konstitusi.
Prabowo menegaskan bahwa hilangnya uang sebesar itu dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki layanan dasar bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, ia telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah tegas terkait praktik curang tersebut. Menurutnya, langkah ini bukan semata-mata atas kehendak pribadi, tetapi merupakan amanat langsung dari UUD 1945 yang menegaskan pentingnya cabang produksi strategis bagi negara.
Prabowo menekankan bahwa tindakan keras ini diambil untuk menjaga kedaulatan pangan dan kepentingan rakyat secara keseluruhan. Dengan penegakan aturan yang tegas, ia berharap dapat mengembalikan keadilan dalam sektor pertanian, memastikan pemerintah dapat memberikan layanan dasar yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia.
