Bos Nissan Minta Maaf: Pengakuan Kesalahan Terbaru

by -11 Views

Setelah memasuki posisi CEO baru, langkah pertama yang diambil oleh Nissan adalah melakukan pemulihan bisnis yang sedang mengalami kesulitan. Keputusan drastis segera diambil, seperti memangkas jumlah pekerja, menutup beberapa pabrik, mengurangi kompleksitas suku cadang, dan menghentikan pengembangan model tertentu. Ini adalah bagian dari rangkaian langkah-langkah pemangkasan biaya yang panjang. Masalah ini sebagian besar muncul sekitar satu dekade yang lalu ketika Nissan menetapkan target penjualan yang sangat ambisius. Namun, realisasi saat ini jauh dari target tersebut.

Menurut Ivan Espinosa dalam acara Financial Times’ Future of the Car Summit, masalah ini mulai membesar ketika Nissan mengeluarkan investasi besar untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas tenaga kerja demi mengejar target penjualan yang terlalu tinggi. Rencana tersebut saat itu dibuat di bawah kepemimpinan Carlos Ghosn, yang kini mengkritik manajemen Nissan yang lamban dalam bertindak.

Bos baru Nissan mengakui bahwa masalah mendasar ini telah terakumulasi selama bertahun-tahun tanpa tindakan yang nyata. Langkah-langkah pemangkasan biaya yang diumumkan baru-baru ini adalah bagian dari “rencana Re:Nissan” untuk mengatasi kerugian signifikan yang diderita perusahaan. Perkuatannya hubungan dengan Renault dan Mitsubishi juga menjadi bagian dari strategi ini.

Namun, langkah pemangkasan biaya dan perkuatan aliansi tidak cukup untuk menyelamatkan Nissan. Produk baru juga menjadi fokus perusahaan untuk pulih. Lebih dari 10 model baru dijadwalkan untuk Amerika Utara, Eropa, Jepang, dan wilayah lain, dengan fokus utama pada SUV dan kendaraan lainnya. Meskipun demikian, Nissan tetap mempertahankan komitmennya terhadap mobil sport seperti Z dan GT-R, dengan rencana untuk menghidupkan kembali sedan sport Silvia di masa depan.

Source link