Porsche sedang mengalami masa-masa sulit dengan penurunan penjualan, tarif yang tinggi, dan persaingan dari mobil listrik di Cina. Kabar terbaru menyebutkan bahwa penundaan produk listrik baru, seperti pengganti 718 Boxster dan Cayman serta SUV tiga baris, menjadi salah satu faktor utama di balik kondisi tersebut. Strategi elektrifikasi perusahaan yang terlalu agresif dan tidak fleksibel juga dikritik sebagai penyebab masalah ini.
Porsche telah memotong 1.900 pekerjaan dan memangkas target pendapatan penjualan 2025 setelah penundaan dalam elektrifikasi. Analis Warburg Research, Fabio Hölscher, mengatakan bahwa Porsche harus lebih fleksibel dalam pendekatan produksi mereka untuk dapat beradaptasi lebih cepat dengan pergeseran tren permintaan. Selain itu, penjualan Porsche di Cina turun drastis, dengan persaingan dari mobil listrik lokal yang semakin meningkat.
Dalam upaya perbaikan, Porsche telah melakukan perombakan tim eksekutifnya dan menunjuk orang-orang baru di posisi penting. Meskipun Porsche memiliki ekuitas merek yang kuat dan sejarah yang cemerlang dalam mobil sport, tantangan pasar Cina dan kondisi ekonomi global yang sulit masih merupakan hambatan besar bagi perusahaan ini. Dengan menyesuaikan strategi elektrifikasi mereka dan menghadapi persaingan dari Cina, Porsche berharap untuk bangkit dan kembali menjadi pemimpin pasar dalam waktu yang tidak terlalu lama.