Donald Trump Pertimbangkan Gunakan Tarif Impor untuk Investasi Bitcoin

by -15 Views

Harga Bitcoin kembali meningkat mencapai USD 85.000 pada awal pekan ini sebagai tanggapan terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pada Jumat, 12 April 2025, pemerintahan Trump mengumumkan pengecualian tarif impor untuk barang elektronik seperti smartphone dan laptop dari China. Keputusan ini memberi dorongan bagi perusahaan teknologi AS, termasuk Apple yang produksinya berbasis di China, serta mempengaruhi pergerakan aset kripto. Meskipun keputusan ini sifatnya sementara karena pemerintah sedang merancang kebijakan tarif baru yang lebih spesifik terutama untuk industri semikonduktor.

Menurut ahli keuangan Ajaib, Panji Yudha, pemulihan harga Bitcoin tidak hanya terjadi akibat kebijakan tarif tetapi juga mencerminkan daya tahan pasar kripto di tengah ketidakpastian global. Data inflasi AS menunjukkan perkembangan positif dengan IHK yang hanya naik 2,4% YoY pada Maret, di bawah ekspektasi 2,8%, serta penurunan Indeks Harga Produsen sebesar 0,4%. Hal ini menandakan perlambatan tekanan harga dari sisi produksi.
Panji Yudha juga menyampaikan bahwa data inflasi memainkan peran penting dalam pemulihan harga Bitcoin belakangan ini. Namun, penurunan inflasi ini masih bisa menjadi jeda sementara saja mengingat risiko lanjutan akibat kebijakan tarif dan sikap The Fed yang tetap hawkish. Risalah pertemuan The Fed pada Maret juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kemungkinan kenaikan inflasi, terutama jika kebijakan tarif Trump berdampak pada naiknya biaya impor.

Di akhir artikel, disclaimer disampaikan bahwa keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Setiap pembaca dihimbau untuk melakukan riset dan analisis sebelum melakukan transaksi kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.

Source link