Bitcoin Turun Saat Resesi Mendekat

by -6 Views

Peneliti kripto Markus Thielen memprediksi harga Bitcoin secara jangka panjang mungkin akan menghadapi tekanan akibat kekhawatiran akan resesi. Meskipun potensi positif dalam jangka panjang dari resesi terhadap Bitcoin bisa terbuka lebar, namun efek tekanan jangka pendek juga turut diantisipasi. Thielen menyoroti bahwa selisih kredit (credit spreads) yang terus melebar menunjukkan indikasi bahwa kekhawatiran resesi semakin meresap dalam perekonomian, sehingga optimisme saat ini terlalu dini.

Meskipun peluang jangka panjang untuk Bitcoin dapat terlihat positif sebagai akibat dari pelonggaran moneter yang biasanya muncul setelah pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS, Thielen memperingatkan bahwa Bitcoin kemungkinan akan menghadapi hambatan sebelum momentum kenaikan terjadi. Hal ini disebabkan oleh penurunan yang biasa dialami Bitcoin saat China melakukan devaluasi mata uang atau saat The Fed melakukan pemangkasan suku bunga, menunjukkan bahwa pasar masih rentan terhadap gejolak ekonomi.

David Sacks, Kepala Kebijakan Kripto dan AI di Gedung Putih, juga menyuarakan pendapatnya bahwa saat inilah yang tepat untuk memangkas suku bunga, mengingat Indeks Harga Konsumen Inti (CPI) yang naik 2,8% secara tahunan untuk bulan Maret. Meskipun Alat FedWatch dari CME Group menunjukkan kemungkinan 64,8% bahwa tidak akan ada pemangkasan suku bunga dalam pertemuan FOMC bulan Mei, namun keadaan pasar tetap menjadi sorotan utama para pelaku pasar untuk mengantisipasi perkembangan selanjutnya.

Source link