Harga Bitcoin (BTC) tetap stabil meskipun pasar kripto mengalami tekanan dalam 24 jam terakhir. Di tengah kekhawatiran terhadap potensi resesi di Amerika Serikat (AS), harga Bitcoin menunjukkan ketahanan dengan sedikit kenaikan. Berdasarkan data Coinmarketcap, harga Bitcoin naik 0,25% menjadi USD 82.555 per koin atau sekitar Rp 1,3 miliar. Kapitalisasi pasar kripto global juga turun 0,25% menjadi USD 2,66 triliun. Di sisi lain, Ethereum (ETH) naik 1,17% menjadi USD 1.826 per koin, dan Binance Coin (BNB) menguat 0,79% menjadi USD 605 per koin. Meskipun pasar secara umum melemah, beberapa aset utama masih mampu mencatat pertumbuhan.
Sentimen pasar kripto saat ini dipengaruhi oleh laporan terbaru dari Goldman Sachs yang memperingatkan potensi resesi di AS dalam 12 bulan ke depan, dengan probabilitas meningkat menjadi 35%. Kenaikan tarif, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan ketidakpastian kebijakan fiskal menjadi faktor utama yang memicu kekhawatiran. Goldman Sachs juga merevisi proyeksi tarif AS untuk 2025 dengan perkiraan kenaikan rata-rata sebesar 15 poin persentase. Kebijakan tarif resiprokal yang diperkirakan akan diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada 2 April diyakini akan berdampak pada perekonomian AS dengan pertumbuhan PDB yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi.
