Mengapa Toyota Kecewa dengan Rencana Merger Honda-Nissan?

by -16 Views

Akio Toyoda, mantan CEO Toyota, memberikan wawasan tentang industri otomotif, termasuk merger yang gagal antara Honda dan Nissan. Dalam sebuah wawancara, Toyoda menyatakan kekecewaannya terhadap fokus pada kata-kata kunci seperti “sinergi” dan “integrasi bisnis” daripada produk dalam nota kesepahaman antara kedua produsen mobil. Meskipun rencana untuk menstandarkan platform kendaraan dan berbagi model disebutkan, tidak ada rincian spesifik.

Nissan kemudian meluncurkan peta jalan produk yang komprehensif, menampilkan model yang sepenuhnya bertenaga listrik dan teaser beberapa model baru yang akan datang. Sebaliknya, Toyoda meragukan manfaat merger Honda-Nissan jika kesepakatannya terlaksana, mengutip bahwa hanya memiliki volume tidak selalu menjadikan perusahaan kuat. Dia juga menyoroti keinginan Honda untuk menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan, bukan sebagai mitra setara, sebagai salah satu masalah yang menyebabkan kegagalan kesepakatan.

Dalam konteks penggabungan merek, Toyota memiliki sejarah sukses dalam mengelola beberapa merek di bawah payung perusahaannya, seperti Lexus, Daihatsu, dan Hino. Mereka juga memiliki aliansi dengan produsen mobil lainnya untuk mengembangkan teknologi baru. Meskipun Toyota tetap menjadi produsen mobil terbesar di dunia, Toyoda mengakui bahwa mengelola produksi dan penjualan pada skala besar bukanlah tugas yang mudah.

Sebagai pemimpin industri otomotif, Akio Toyoda terus mempertahankan keberhasilan Toyota dengan bijak mengelola aset, aliansi, dan strategi pasar. Dalam pandangannya, fokus pada produk dan kekuatan sejati suatu perusahaan merupakan kunci kesuksesan jangka panjang.

Source link