Teh merupakan minuman favorit banyak orang Indonesia, sering dikonsumsi saat sarapan. Namun, peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menemukan adanya mikroplastik pada lima merek teh celup populer di Indonesia, seperti Teh Celup Sosro, Teh Poci, Sari Murni, Sariwangi, dan Tong Tji. Penelitian ini dilakukan karena sebuah jurnal ilmiah mengungkap bahwa masyarakat Indonesia tanpa sadar dapat menelan sekitar 15 gram mikroplastik setiap bulannya, setara dengan berat tiga kartu ATM.
Mikroplastik sendiri adalah partikel plastik kecil yang dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan hewan. Paparan mikroplastik ini memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, seperti menurunkan fungsi otak, meningkatkan risiko kanker, dan gangguan hormonal. Peneliti menemukan mikroplastik dalam semua merek teh celup yang diteliti, baik ketika diseduh dengan air panas maupun setelah proses pemanasan.
Diketahui bahwa kantong teh celup terbuat dari kertas yang dilapisi dengan polietilen untuk meningkatkan daya rekat saat pemanasan. Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengevaluasi keselamatan kantong teh celup, penelitian terbaru oleh Ecoton menunjukkan bahwa mikroplastik dapat terlepas saat air panas menyentuh kantong teh celup. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan data antara hasil penelitian Ecoton dan evaluasi sebelumnya oleh BPOM.
Temuan ini menegaskan pentingnya ketersediaan informasi yang akurat terkait produk konsumsi sehari-hari kita untuk mendukung kesehatan jangka panjang. Seluruh pihak perlu terlibat untuk memastikan produk-produk yang dikonsumsi tidak hanya aman, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan masyarakat. Dengan demikian, kesadaran akan mikroplastik dalam teh celup menjadi penting untuk diperhatikan guna menjaga kesehatan tubuh kita.