Kapitalisasi pasar Stablecoin USD Coin (USDC) telah mencapai rekor baru, melampaui USD 60 miliar atau Rp 994,8 triliun, mengungguli pesaingnya, Tether (USDT), dalam tiga bulan terakhir. Pertumbuhan kapitalisasi pasar USDC mencapai USD 16,3 miliar atau Rp 270,2 triliun, sementara USDT hanya tumbuh USD 4,4 miliar atau Rp 72,9 triliun. Meskipun demikian, USDT masih mendominasi peringkat kapitalisasi pasar Stablecoin dengan total USD 144 miliar atau Rp 2,3 kuadriliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh lonjakan aktivitas Stablecoin di Solana (SOL), dengan nilai stablecoin di jaringan tersebut melebihi USD 10 miliar untuk pertama kalinya, terutama berkat penerbitan USDC Circle. Saat ini, USDC mendominasi hampir 80% dari total kapitalisasi pasaran Stablecoin Solana yang lebih dari USD 12 miliar atau Rp 198,9 triliun. Dikarenakan dorongan kejelasan regulasi yang lebih besar dari pemerintah di seluruh dunia, Stablecoin semakin diminati.
Menurut laporan Stablecoin Landscape oleh CEX.io, volume transaksi Stablecoin pada tahun 2024 melampaui gabungan Visa dan Mastercard hampir 8%, dengan pasokan stablecoin yang tumbuh lebih dari USD 200 miliar atau 59%. Hal ini meningkatkan pangsa Stablecoin dari total pasokan dolar AS menjadi 1%, naik dari 0,63% pada awal tahun tersebut. Banyak penyedia layanan keuangan dan kripto juga meluncurkan stablecoin mereka sendiri, seperti PYUSD PayPal yang didukung oleh dolar AS dan Treasury jangka pendek, serta RLUSD Ripple yang didukung oleh dolar.
Dengan perkembangan ini, penting bagi pembaca untuk melakukan penelitian dan analisis sebelum melakukan keputusan investasi dalam dunia kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.