Risiko Terlalu Banyak Santan: Waspada Konsumsi Berlebih!

by -16 Views

Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri selalu dinanti oleh banyak orang, bukan hanya karena momen kebersamaannya, tetapi juga karena hidangan lezat yang tersaji. Di Indonesia, makanan khas seperti rendang, opor ayam, gulai, dan lontong sayur selalu menjadi bagian dari perayaan dengan satu kesamaan, yaitu menggunakan santan sebagai bahan campuran. Kelezatan makanan bersantan memang menggugah selera, terutama setelah sebulan penuh berpuasa. Namun, konsumsi santan dalam jumlah berlebihan dapat membawa risiko kesehatan seperti perut kembung, kolesterol tinggi, dan gangguan pencernaan yang sering kali baru terasa setelah perayaan usai.

Terlalu banyak makanan bersantan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung, diare, dan sembelit karena lemak dalam santan sulit dicerna oleh tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Bagi penderita maag atau gangguan asam lambung, konsumsi santan berlebihan bisa memperburuk kondisi dengan merangsang produksi asam lambung berlebih. Selain itu, konsumsi santan berlebihan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dengan cepat, terutama saat dikombinasikan dengan karbohidrat tinggi seperti ketupat atau nasi.

Tak hanya itu, santan mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Ini dapat berisiko memicu penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung. Meskipun jarang terjadi, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi santan, yang dapat berupa ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, bahkan gangguan pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk mengatur porsi makanan bersantan agar tetap bisa menikmati hidangan khas lebaran tanpa harus menghadapi masalah kesehatan setelahnya.

Source link