Nissan telah membuat keputusan drastis untuk membatalkan pembicaraan merger dengan Honda, yang menunjukkan langkah strategis untuk mempertahankan dan mengubah arah bisnis mereka. Dengan memutuskan untuk lebih mandiri, Nissan sekarang berusaha untuk mengubah keadaannya sendiri tanpa tergantung pada mitra eksternal. Langkah pertama yang diambil adalah dengan merumahkan 6.500 karyawan di pabrik mobil dan mesin mereka dalam beberapa tahun ke depan. Rencananya, 5.300 karyawan akan dirumahkan pada tahun fiskal 25, dan 1.200 orang lagi pada tahun fiskal 26. Pemutusan hubungan kerja lebih lanjut dijadwalkan untuk mengurangi 9.000 karyawan, termasuk melalui program pemutusan sukarela. Selain itu, Nissan juga akan menutup tiga pabrik dan mengurangi jumlah shift di pabrik perakitan di Amerika Serikat. Selain upaya merumahkan karyawan dan menutup pabrik, Nissan juga berencana merampingkan waktu pengembangan mobil generasi berikutnya menjadi 37 bulan. Strategi penyederhanaan desain juga akan diterapkan untuk mengurangi kompleksitas suku cadang hingga 70%. Selain langkah penghematan biaya, Nissan juga akan memperkenalkan produk-produk baru, termasuk model mobil listrik kompak dan minivan dengan sistem E-Power generasi ketiga. Meskipun Nissan sedang mengalami masa sulit, mereka masih berupaya untuk menemukan kemitraan strategis yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dengan strategi yang diterapkan dan produk-produk baru yang akan diluncurkan, Nissan berharap untuk bangkit kembali sepenuhnya atau dengan bantuan mitra baru di masa depan.
Mengungkap Strategi NIssan Selamat dari Krisis
