Alfa Romeo, merek terkenal dalam industri otomotif, telah mengubah rencana awalnya untuk selalu menggunakan mobil listrik. Sebelumnya, perusahaan ini berencana untuk mengadopsi mobil listrik sepenuhnya di Amerika Utara pada tahun 2027, namun belakangan ini target mereka telah berubah. Mereka sekarang beralih ke strategi “multi-energi” dengan menawarkan kendaraan hibrida gas, listrik, dan plug-in. Kepala Alfa Romeo Amerika Utara, Chris Feuell, dalam wawancara dengan Automotive News, menyatakan bahwa memaksakan dealer mereka untuk hanya menjual mobil listrik akan sangat membatasi pertumbuhan mereka. Perusahaan sudah mengalami penurunan penjualan yang signifikan di Amerika Serikat tahun lalu. Namun, Alfa Romeo masih berencana untuk menggunakan mobil listrik di Eropa dan Cina, tetapi masih belum jelas apakah target 2027 masih akan berlaku di wilayah-wilayah tersebut.
Di sisi lain, mantan CEO Jean-Philippe Imparato menyatakan bahwa Alfa Romeo dapat tetap menggunakan mesin bensin untuk jangka panjang jika memang itu diinginkan. Mereka juga sedang mengerjakan supercar baru yang diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2026. Selain itu, Alfa Romeo sedang berjuang dengan masalah persediaan mobil di Amerika Serikat, dan mereka berencana untuk memberikan diskon untuk mendisain mobil yang belum terjual. Pada kuartal pertama 2025, mereka juga akan menawarkan kesepakatan sewa bulanan untuk model Tonale berbahan bakar gas. Dealer AS juga meninjau kemungkinan membawa crossover Junior ke Amerika untuk diposisikan di bawah Tonale. Selain itu, Alfa Romeo sedang mengerjakan supercar baru yang diperkirakan akan memasuki pasar pada tahun 2026 dengan desain retro yang menarik.
“Alfa Romeo: Mesin Bahan Bakar Tetap Konsisten”
