Penerapan kebijakan Zero Over Dimension Overload (Odol) membutuhkan pembenahan terhadap sumber daya manusia (SDM), perangkat, dan peralatan di jembatan timbang. Menurut anggota Dewan Pakar Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, kondisi saat ini menunjukkan kekurangan SDM dan kerusakan peralatan di jembatan timbang. Dari 141 jembatan timbang di Indonesia, hanya 25 di antaranya yang dibuka, namun tidak beroperasi 24 jam. Haryo menegaskan bahwa tanpa sumber daya manusia yang memadai, kebijakan Zero Odol sulit dilaksanakan. Selain perbaikan di jembatan timbang, daya dukung jalan juga perlu ditingkatkan, mengingat MST kelas 1 di Indonesia hanya 10 ton, sementara negara lain seperti China, Jepang, dan Eropa mencapai 75-100 ton. Kemenhub perlu membuat blueprint yang menjadi panduan dalam penerapan Zero Odol dan melibatkan semua stakeholder terkait untuk mencari solusi bersama demi keberhasilan kebijakan ini.
“Optimalkan SDM dengan Zero Odol: Solusi Bambang Haryo”
