Pada bulan lalu, Honda dan Nissan menandatangani nota kesepahaman untuk menjelajahi potensi mega-merger yang akan membentuk perusahaan induk baru. Meskipun Mitsubishi tidak disertakan dalam siaran pers bersama, dokumen terpisah mengungkapkan MoU yang ditandatangani oleh ketiga merek Jepang tersebut. Mitsubishi menyatakan minatnya untuk memperhatikan “partisipasi, keterlibatan, dan pembagian sinergi” terkait dengan merger Honda-Nissan. Namun, laporan dari Yomiuri Japan yang dikutip dalam Automotive News menyatakan bahwa Mitsubishi memutuskan untuk tidak ikut serta dalam merger tersebut. Reuters juga melaporkan bahwa Mitsubishi sebagian besar memilih untuk tetap independen. Keputusan final Mitsubishi diharapkan akan diumumkan pada presentasi pendapatan fiskal kuartal ketiga pada 3 Februari mendatang. Mantan supremo Nissan dan Renault, Carlos Ghosn, telah menyatakan pendapatnya bahwa Honda bermaksud untuk “pengambilalihan terselubung” atas Nissan dan Mitsubishi. Toyota, produsen mobil terlaris di dunia, di bawah kepemimpinan Akio Toyoda, tidak pernah terlibat dalam rencana merger sebelumnya. Dengan undang-undang anti-monopoli serta kepemilikan saham Toyota di beberapa produsen lainnya, kemungkinan merger yang lebih besar tampaknya tidak mungkin terjadi.
Merger Honda-Nissan Tidak Melibatkan Mitsubishi: Analisis Terbaru
