Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Haryo Soekartono mendorong pengembangan kereta rel listrik (KRL) atau KA komuter yang menghubungkan Semarang-Solo-Yogyakarta (Joglosemar). Semarang dipandang sebagai pusat Jawa, oleh karena itu penting untuk memperhatikan pengembangan sektor transportasi, termasuk kereta api. Bambang menekankan pentingnya Kota Semarang menjadi hub untuk semua jalur track yang ada, dari barat ke timur dan utara ke selatan. Dengan keterisian penumpang dari arah selatan sudah melebihi 80 persen, pemerintah diharapkan segera mendukung peningkatan infrastruktur kereta api.
Selain itu, KRL Solo-Yogya sudah ada dan dapat dikembangkan ke Semarang untuk mendukung potensi wisata yang berkembang di kota-kota sekitarnya. Integrasi antarprovinsi kereta api nantinya dapat dilakukan dengan KRL Semarang-Solo-Yogyakarta. Investasi dalam pengembangan KRL tersebut diharapkan dapat berimbas pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Semarang, Daniel Johannes Hutabarat, melaporkan peningkatan volume angkutan penumpang dan barang menggunakan kereta api. Dengan rata-rata 117 perjalanan kereta per hari, terdiri dari 89 perjalanan penumpang dan 28 perjalanan barang. Volume penumpang kereta api di wilayah Daop 4 Semarang mencapai 4.622.210 penumpang hingga September 2024, mengalami kenaikan 16 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. KAI berkomitmen meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang serta mendukung penggunaan transportasi massal yang ramah lingkungan.
