“Stellantis VS Bentley: Menguak Potensi Menjanjikan DS”

by -9 Views

DS Automobiles, merek premium yang berafiliasi dengan Stellantis, memiliki ambisi untuk bersaing dengan merek-merek ultra-mewah seperti Bentley dan Rolls-Royce. Dalam wawancara dengan Autocar di Brussels Auto Show 2025, Bos desain DS, Thierry Métroz, menyatakan tujuan mereka untuk menjadikan DS sebagai “Louis Vuitton-nya industri otomotif.” Meskipun awalnya dibuat oleh Citroën pada tahun 2009, DS menjadi independen di bawah PSA Group pada tahun 2014 dan sejak 2021 telah menjadi bagian dari Stellantis setelah penggabungan antara FCA dan PSA.

Métroz menegaskan bahwa DS ingin naik level dari sekadar “premium” ke dunia “mewah” dengan fokus untuk bersaing dengan Bentley dan Rolls-Royce. Meskipun mungkin terdengar mahal, Stellantis menjelaskan bahwa mereka tidak mengincar volume penjualan tinggi, melainkan menargetkan penjualan mobil yang lebih sedikit namun dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan profit margin yang lebih besar.

Meskipun pangsa pasar DS di Eropa hanya 0,3 persen menurut angka penjualan tahun 2024 yang diterbitkan oleh ACEA, perusahaan tetap optimis untuk berkembang dalam jangka panjang. Métroz menekankan pentingnya untuk tetap orisinil dan tidak terpengaruh oleh merek lain yang semakin banyak meniru teknologi dan desain, dengan tujuan untuk menghadirkan produk yang unik dan menonjol.

Meskipun ambisius, Métroz sadar bahwa perjalanan untuk meraih posisi sejajar dengan Bentley dan Rolls-Royce bukanlah proses yang cepat. Ia memperkirakan dibutuhkan waktu 10-20 tahun bagi DS untuk menjadi merek ultra-mewah yang diinginkan. Namun, dengan komitmen jangka panjang dari Stellantis, DS bertekad untuk terus berkembang dan mempertahankan kehadirannya di pasar mobil global.