Penipuan barang elektronik hasil lelang KPNL masih menjadi ancaman di masyarakat. Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati terhadap penawaran barang lelang yang tidak jelas kebenarannya. Penipu menggunakan media sosial dan aplikasi pesan seperti WhatsApp untuk menipu korban demi keuntungan pribadi. Mereka menawarkan harga murah dan mengaku sebagai pemenang tender untuk barang lelang yang diharapkan, kemudian memanipulasi korban dengan ancaman dan intimidasi.
Komplotan penipu juga menciptakan identitas palsu, seperti mengatasnamakan pejabat daerah, untuk menarik korban. Mereka menggunakan foto profil dan nama orang yang dikenal untuk memperkuat kepalsuan identitas mereka. Beberapa contoh kasus penipuan melibatkan nama pejabat di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Media telah mengkonfirmasi hal ini dengan Humas KSOP Kelas I Balikpapan agar masyarakat lebih waspada terhadap penipuan berkedok barang lelang.
Dengan meningkatnya kebocoran data pribadi, penipu semakin cerdas dalam menjalankan aksinya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya terhadap penawaran yang tidak masuk akal. Kehati-hatian dalam bertransaksi online dan mengenal pasti identitas pihak yang menawarkan barang lelang sangat diperlukan untuk menghindari jebakan penipuan. Kesadaran dan kehati-hatian dalam bertransaksi online adalah kunci untuk mencegah penipuan barang lelang yang merugikan.