Menurut Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf), ada tiga tren utama dalam ekonomi kreatif yang diproyeksikan akan berkembang cepat hingga tahun 2025. Dikutip dari Jumpa Pers Akhir Tahun 2024, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan bahwa tren-tren ini menggabungkan inovasi, budaya lokal, dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun global. Salah satu tren yang diprediksi akan merajai adalah konsep “Local is the New Luxury,” yang menekankan pada kebanggaan terhadap produk dan budaya Indonesia dengan standar kualitas internasional.
Tren kedua adalah “Experiential Experience Kuliner,” yang menawarkan pengalaman baru dalam menikmati kuliner khas Indonesia. Tujuannya adalah memberikan sensasi unik bagi konsumen yang senang menjelajahi beragam cita rasa tradisional. Sementara itu, tren ketiga adalah “Revolusi Mode” yang menitikberatkan pada keberlanjutan dalam industri fashion, dengan fokus pada penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan, termasuk serat alami.
Menurut Menteri Riefky, ketiga tren ini mencerminkan arah inovatif, berkelanjutan, dan relevan dari ekonomi kreatif, sejalan dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Proyeksi pertumbuhan PDB ekonomi kreatif mencapai 8,37% pada 2029, dengan peningkatan ekspor sebesar 5,96% dan penyerapan tenaga kerja hingga 27,66 juta orang.
Acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2024 ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, serta para pejabat eselon I dan II di Kemenkraf. Sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berdaya saing global, tren-tren tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengangkat nilai budaya dan inovasi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.