PDI-P Memajukan Puan Maharani Sebagai Calon Tunggal Ketua DPR RI pada Pileg 2024

by -108 Views

Senin, 30 September 2024 – 13:52 WIB

Jakarta, VIVA – Hasil pemilihan legislatif (DPR RI) 2024 telah ditetapkan oleh penyelenggara pemilu beberapa waktu yang lalu. Berdasarkan perolehan suara, PDIP kembali menduduki tempat terbanyak di parlemen.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah memberikan sinyal bahwa Puan Maharani akan kembali memimpin DPR RI untuk periode 2024-2029. Dia mengungkapkan, PDIP telah sepakat menginginkan anak dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu kembali menjadi Ketua DPR RI.

“Insya Allah, kalau dari PDI Perjuangan final calonnya tunggal Ibu Puan Maharani,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2024.

Sementara soal Pimpinan MPR dari fraksi PDIP, sampai saat ini masih dalam pembahasan. Pun, Said enggan berspekulasi terkait siapa tokoh akan mengisi kursi nomor wahid di MPR. “Pimpinan MPR dari PDI Perjuangan masih digodok,” tegasnya.

Tak Ada Revisi UU MD3

Terpisah, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa pihaknya tidak akan merevisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 tentang MPR, DPR, DPD (UU MD3). Sehingga, Ketua DPR periode 2024-2029 akan tetap dipegang oleh partai pemenang Pemilu, yakni PDIP.

“Ya kan kita sudah sama-sama tahu bahwa dalam periode ini tidak ada perubahan UU MD3” kata Dasco.

Dia menegaskan penentuan ketua hingga para pimpinan DPR tetap mengacu kepada UU yang berlaku.

Ketua Harian Partai Gerindra ini pun memastikan pemenang Pileg 2024 yang mendapat jatah posisi Ketua DPR RI.

“Ya tentunya kalau melihat UU MD3 paket pimpinan itu sudah diatur dengan ketentuan paket pimpinan pemenang. Satu kedua ketiga keempat dan kelima yang akan diusulkan masing-masing fraksi nama-namanya dan langsung ditetapkan,” imbuhnya.

Diketahui, masa jabatan anggota DPR RI periode 2019-2024 berakhir hari ini, Senin, 30 September 2024. Anggota DPR periode 2024-2029 dilantik pada Selasa besok, 1 Oktober 2024.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional, PDIP meraih suara sebanyak 25.387.279. Kemudian disusul oleh Partai Golkar dengan mendapatkan 23.208.654 suara dan Partai Gerindra dengan 20.071.708 suara.