Drone dari Irak Menembus Iron Dome Israel, Pelabuhan Eilat Ditembak Sering

by -28 Views

Jumat, 27 September 2024 – 14:50 WIB

Tel Aviv, VIVA – Gerakan Islam Irak (IRI) mengumumkan serangan pesawat tanpa awak yang ditujukan ke target penting di pelabuhan Eilat, Israel selatan. Serangan ini dilakukan untuk mendukung kelompok Hizbullah di Lebanon.

“Untuk mendukung rakyat kami di Palestina dan Lebanon, dan sebagai respons atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas penjajah terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan lansia, Mujahidin Gerakan Islam Irak menyerang Israel dengan pesawat tanpa awak, menargetkan target penting di Umm al-Rashrash (Eilat) yang diduduki,” kata IRI pada Rabu malam, 25 September 2024.

“Gerakan Islam konfirmasi bahwa operasi untuk menghancurkan benteng pertahanan musuh akan terus berlanjut dengan kecepatan yang meningkat,” tambahnya, seperti dilansir dari The Cradle, Jumat, 27 September 2024.

Akibat serangan tersebut, dua warga Israel terluka, menurut layanan penyelamatan Magen David Adom Israel.

Rekaman video menunjukkan saat pesawat tanpa awak Irak menghantam target. Gambar lain menunjukkan kerusakan pada fasilitas di dalam pelabuhan.

“Dua pesawat tanpa awak terlihat berasal dari Irak, satu berhasil ditembak jatuh dan yang lainnya meledak di pelabuhan Eilat,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.

IRI sebelumnya telah mengumumkan pada 25 September 2024, bahwa mereka menargetkan lokasi di Israel di Lembah Yordan.

Sebuah pesawat tanpa awak Irak telah melintasi wilayah udara Israel pada Selasa malam, 24 September 2024, dan menghantam sebuah pangkalan militer.

Koalisi IRI dari berbagai faksi perlawanan Irak, bersatu pada bulan Oktober dan memulai operasi untuk mendukung Gaza.

Koalisi ini meningkatkan operasinya terhadap target-target Israel, sebagai respons terhadap eskalasi terbaru Tel Aviv terhadap Lebanon yang telah menewaskan lebih dari 600 orang dan melukai hampir 2.000 lainnya.

Dalam pernyataan pada hari Rabu, pemimpin militer di faksi Kataib Hezbollah Irak, Abu Ali al-Askari, menyerukan kepada semua kelompok perlawanan di Irak yang mendukung Palestina dan Lebanon untuk meningkatkan frekuensi, skala, dan intensitas operasi mereka terhadap Israel agar dapat berkontribusi dalam mempercepat penghancuran keinginan militer dan keamanan musuh.