Jangan Merendahkan Diri dengan Kekayaan Yang Luar Biasa

by -16 Views

Kamis, 5 September 2024 – 12:18 WIB

Jakarta, VIVA – Pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak memanfaatkan kekayaan alam, seperti emas, sebagai pemicu konflik di antara mereka.

Saat kunjungannya ke Masjid Istiqlal di Jakarta pada hari Kamis, 5 September 2024, Paus Fransiskus menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan cadangan emas terbesar di dunia.

“Tapi, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai, tapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling hormat,” kata Paus.

Paus Fransiskus juga mengingatkan umat untuk tidak menyia-nyiakan berkah Tuhan dengan membuat diri mereka menjadi miskin, meskipun telah diberikan kekayaan oleh sang pencipta. Sebaliknya, Indonesia diharapkan dapat mengelola dan mewariskan kekayaan tersebut, terutama kepada generasi muda.

Paus Fransiskus mendoakan agar tidak ada seorang pun yang terjerumus dengan pesona fundamentalisme dan kekerasan. “Semoga semua orang justru terpesona oleh impian bermasyarakat dan berkemanusiaan yang bebas, bersaudara, dan damai,” imbuhnya.

Sebelumnya, Paus Fransiskus menyebut Indonesia adalah negara yang besar, yang tercermin dengan berbagai mosaik budaya, suku bangsa, adat istiadat yang beragam, serta keanekaragaman ekosistem dan lingkungannya.

Ia juga mengapresiasi seluruh masyarakat yang menyambutnya pada kunjungannya kali ini dengan senyum yang ramah dan ikhlas, yang menurutnya merupakan tanda kecantikan dan keterbukaan batin masyarakat Indonesia.

“Semoga Allah lestarikan anugerah ini dengan pertolongan dan berkatnya. Maju terus, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu,” tutur Paus Fransiskus.

Sebagai informasi, lawatan Paus ke Jakarta kali ini akan berlangsung mulai 3-6 September 2024.

Dalam perjalanan apostoliknya, Paus dikabarkan akan menyambangi beberapa tempat, mulai dari Gereja Katedral hingga Masjid Istiqlal.

Paus Fransiskus juga dikabarkan akan menemui petinggi negara, pemuka agama, hingga kelompok masyarakat tertentu selama berada di Indonesia untuk Misa Akbar di GBK.