Seorang Siswi SMP Menulis Surat Wasiat Sebelum Memilih Tabrakan Diri ke Rel Kereta: Permohonan Maaf untuk Mamah yang Selalu Disusahkan

by -17 Views

Jumat, 30 Agustus 2024 – 01:22 WIB

Cikarang, VIVA – Sebuah peristiwa tragis terjadi di Stasiun Lemahabang, Desa Simpangan, Cikarang Utara, di mana seorang siswi SMP berinisial P nekat menabrakkan diri ke rel kereta api pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Baca Juga :

Viral Remaja Putri di Bekasi Nekat Tabrakan Diri ke Kereta Api, Diduga Karena Masalah Keluarga

Peristiwa ini menyebabkan kematian siswi tersebut, yang baru berusia 14 tahun. Korban tiba-tiba loncat ke rel kereta api pada pukul 16.00 WIB. Peristiwa ini terjadi di salah satu stasiun kereta api yang penting di daerah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Kondisi tubuh korban setelah kejadian sangat mengenaskan, dengan potongan tubuh yang berceceran di sekitar lokasi kejadian. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut sangat tragis dan tidak dapat diprediksi oleh para petugas kereta.

Baca Juga :

Gadis 14 Tahun Bunuh Diri di Rel KA Cikarang, Tinggalkan Surat Wasiat: Mah Maafin Dede

Bersama dengan tubuh korban, ditemukan sebuah tas kecil serta sepucuk surat wasiat yang menyayat hati. Dalam surat itu, korban menyampaikan permohonan maafnya yang tulus kepada sang ibu.

“Ma, maafin Dede belum bisa jadi yang terbaik buat Mama, Dede selalu nyusahin Mama. Untuk hari ini Dede gak bisa pulang ke rumah Mama,” tulis korban.

Baca Juga :

Menkes Tegaskan Serius Dorong Kasus Bullying Mahasiswi PPDS Undip Diproses Hukum

Korban mengungkapkan perasaan bahwa dirinya tidak ingin menjadi beban bagi sang ibu dan menyatakan keinginannya untuk menyusul ayahnya yang telah lebih dulu meninggal dunia. Di dalam surat tersebut, korban juga meminta agar dirinya dimakamkan di samping makam ayahnya.

“Dede ingin ikut Bapak, soalnya Bapak di kuburan. Dede nyusul Bapak ya, Mah,” tulis korban.

“Pesen Neng, Neng ingin dikubur di samping kuburan Bapak,” tutupnya.

Korban juga meninggalkan satu nomor telepon, yaitu nomor pacarnya, dengan harapan bahwa siapapun yang menemukan jasadnya akan bisa segera menghubungi orang tersebut.

Surat tersebut tampak sebagai pesan terakhir yang penuh makna, mengungkapkan betapa mendalamnya rasa kehilangan yang dirasakan korban.

Tersirat pula keinginannya yang kuat untuk dapat bersatu kembali dengan ayahnya di alam baka, seolah-olah kematian adalah jalan baginya untuk melepaskan diri dari penderitaan dan menemukan kedamaian abadi bersama orang yang dicintainya.

Catatan: Artikel tentang bunuh diri ini tidak untuk ditiru, bila mengalami depresi segera hubungi tenaga medis atau psikiater.

Halaman Selanjutnya

“Dede ingin ikut Bapak, soalnya Bapak di kuburan. Dede nyusul Bapak ya, Mah,” tulis korban.

Halaman Selanjutnya