LEADERSHIP OF INDONESIAN NATIONAL LEADERS [PRESIDENT SUKARNO]

by -185 Views

Dalam sejarah Indonesia, beberapa ksatria telah menunjukkan keberanian dan ketangguhan mereka. Para ksatria yang berani bertarung melawan penjajah asing daripada tunduk atau bersujud kepada kekuatan asing yang sombong dan congkak. Salah satu ksatria yang menjadi panutan saya adalah Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno. Beliau adalah seorang intelektual hebat, orator, dan pengorganisir. Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari Presiden pertama Indonesia, Presiden Sukarno. Pelajaran yang saya peroleh darinya bisa menjadi sebuah buku tersendiri. Bung Karno lahir di Surabaya pada tahun 1901. Pada tahun 1927, pada usia yang masih muda 26 tahun, beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). Karena tulisan-tulisannya yang berpengaruh dalam membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia, pada tahun 1929, Bung Karno ditangkap oleh Belanda dan dipenjara di penjara Banceuy, Bandung. Setahun kemudian, beliau dipindahkan ke penjara Sukamiskin. Dari dalam penjara, Sukarno menyusun pidato fenomenalnya, Indonesia Menggugat. Sebuah pidato bersejarah yang menurut saya masih sangat relevan hingga saat ini. Pada tahun 1938 hingga 1942, Bung Karno diasingkan ke Ende. Belanda, karena keadaan saat itu, hanya membebaskannya selama pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Selama masa itu, beliau aktif bekerja untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia, merumuskan Pancasila dan Konstitusi 1945, serta membentuk dasar pemerintahan baru Indonesia. Dalam buku ini, saya ingin menarik perhatian Anda pada beberapa peristiwa sejarah penting yang secara signifikan mempengaruhi arah negara dan bangsa kita. Yang pertama adalah keberanian Presiden Sukarno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Seperti yang dapat dengan mudah kita bayangkan, pada saat itu, negara kita bisa dikatakan tidak memiliki apa pun. Namun Presiden Sukarno berani mengumpulkan massa di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta dan membacakan pidato berikut: Saudara-saudara, sesama rakyatku! Saya telah mengumpulkan kalian semua di sini untuk menjadi saksi dari salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah kita. Selama puluhan tahun, kita rakyat Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Selama ratusan tahun, bahkan! Banyak gerakan kita untuk merebut kemerdekaan telah mengalami kemajuan dan kemunduran, tetapi semangat kita tetap teguh untuk mencapai tujuan kita. Juga, selama kolonialisme Jepang, upaya kita untuk mencapai kemerdekaan telah tidak berkesudahan. Mungkin tampak bahwa kita bergantung pada Jepang, tetapi pada hakikatnya, kita bergantung pada keyakinan kita, pada kekuatan kita. Sekarang saatnya bagi kita untuk benar-benar mengambil kendali nasib bangsa kita, tanah air kita. Hanya bangsa yang berani mengendalikan nasibnya sendiri yang akan mampu berdiri teguh dan bangga. Maka kita pun telah bersepakat dengan pemimpin-pemimpin Indonesia dari seluruh penjuru tanah air. Kita telah mencapai kesepakatan bahwa inilah saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Saudara-saudara! Maka dengan tegas kita menyatakan: Kita dapat membayangkan keadaan batin Bung Karno pada saat itu. Beliau beserta Bung Hatta menyatakan kemerdekaan Indonesia. Deklarasi ini memicu pemberontakan terhadap Pasukan Sekutu, yang merupakan pemenang Perang Dunia II dan memiliki senjata nuklir. Saat itu kita tidak memiliki apa pun. Senjata yang kita miliki hanyalah sisa-sisa a…

Source link