12 Startup Lokal Aceh Mengalami Peningkatan Kualitas Melalui Program ADICT

by -24 Views

Sabtu, 20 Juli 2024 – 23:59 WIB

Banda Aceh –Sebanyak 12 tim terpilih mengikuti program kelas privat Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest (ADICT). Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) dengan Markas Aceh.

Baca Juga :

ALDEI Bahas Akselerasi Digitalisasi dalam Industri Logistik

Masing-masing tim terlebih dulu memperkenalkan produk dan layanannya pada hari pertama di Universitas Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Sabtu, 20 Juli 2024.

“Jadi sebenarnya startup-startup kita punya potensi di Aceh ini. Cuma, nanti yang perlu dikembangkan lagi adalah ekosistemnya. Jadi, ketika mereka punya ide itu mereka juga punya wadah,” kata salah seorang mentor, Muammar Khadafi.

Baca Juga :

Onic Esports hingga Podcast Warung Kopi Dapat Apresiasi

Program Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest

Program Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest

Ke-12 tim merupakan perusahaan rintisan (startup) yang lolos kurasi dari tiga mentor ADICT, yakni Muammar Khadafi, Qurratu Aini dan Suhil Alfata. Para mentor adalah praktisi dan ahli yang sudah memiliki rekam jejak positif di bidangnya masing-masing.

Baca Juga :

Mitsubishi Motors Optimalisasi Kanal Digital untuk Tingkatkan Pelayanan Konsumen

Startup yang lolos kurasi antara lain Pandu Cerdas, Mugee, e-tikbroh.yak, Ludesc, Algae ID, Nutribox, Puleh, Portal Data & e-Budgeting Wisata Sabang, Virtual House, Jeut-Droen, Biocircular dan Datahara.

Para peserta dijadwalkan mengikuti mentoring selama dua hari, pada 20-21 Juli 2024. Kegiatan itu diharapkan dapat mengembangkan startup di Aceh dalam memahami dan mengeksplorasi peluang bisnis di industri digital.

Menurut Muammar, perkembangan startup di Aceh belum signifikan karena terkendala berbagai hal. Melalui ADICT, para peserta akan mendapatkan pendampingan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

“Dengan mentoring ini, bisa diberikan knowledge dari para mentor yang sudah expert di bidang-bidangnya. Jadi, nanti teman-teman startup bisa gali sebanyak mungkin ilmu-ilmu terkait dengan cara mengembangkan startup mereka,” katanya.

Muammar Khadafi dikenal sebagai pendiri dan CEO PT Amanah Karya Indonesia yang berbasis di Kota Depok, Jawa Barat. Perusahaan tersebut fokus pada bidang teknologi informasi dan pengembangan perangkat lunak.

Kemudian, satu-satunya mentor perempuan Qurratu Aini merupakan CEO dan Co-Founder startup bernama SuratPlus. Perusahaannya bergerak di bidang teknologi digital yang salah satunya menyediakan platform bagi pencari kerja.

Mentor ketiga ialah Founder Luna Studio, Suhil Alfata yang berbasis di Aceh. Meskipun demikian, perusahaannya sudah cukup dikenal sebagai agen pengembang aplikasi, desain website dan pelatihan digital untuk kelas dunia.

Setelah mempresentasikan produk dan layanannya, para peserta langsung mendapatkan masukan dari para mentor. “Dapat insights yang cukup banyak dari mentor-mentor untuk kebaikan dan improve startup kami kedepannya,” kata seorang peserta, Masya Pratiwi.

Pada kesempatan itu, ia mewakili startup bernama e-tikbroh.yak yang fokus pada pengelolaan sampah melalui sistem digital. Mereka berharap kegiatan ADICT yang diinisiasi AMANAH bisa menambah motivasi generasi muda dalam mengembangkan startup ke depannya.

Halaman Selanjutnya

Menurut Muammar, perkembangan startup di Aceh belum signifikan karena terkendala berbagai hal. Melalui ADICT, para peserta akan mendapatkan pendampingan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

Halaman Selanjutnya