Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, meminta masyarakat di sekitar Gunung Marapi untuk menjauhi daerah aliran sungai (DAS) yang berasal dari gunung berapi aktif tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir lahar dingin, terutama saat musim hujan seperti sekarang.
“Kita juga minta masyarakat agar menjauhi daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi, karena potensi banjir lahar dingin itu masih ada,” ujar Mahyeldi di Padang, Kamis (30/5/2024).
Permintaan ini disampaikan oleh Mahyeldi menyusul peningkatan status Gunung Marapi ke level siaga. Peningkatan status tersebut menandakan aktivitas Gunung Marapi semakin sulit diprediksi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah Verbeek).
“Kepada seluruh masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi, saya minta untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari petugas,” tambah Mahyeldi.
Selain itu, Mahyeldi juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan guna menghindari paparan abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan.
Dia juga meminta semua pihak untuk menjaga kondusifitas dan tidak menyebarkan informasi bohong (hoaks). Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.