Tantangan dan Harapan Sektor ESDM Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

by -67 Views

Pemilihan Umum (Pemilu) telah menetapkan Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih melalui sidang pleno di kantor KPU, Jakarta. Penetapan itu dilakukan setelah MK menolak gugatan PHPU yang diajukan oleh pasangan calon nomor urut 01 dan 03. Prabowo-Gibran meraih 58,59% suara sah pilpres. Pengucapan sumpah presiden akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2024.

Dinamika politik terus berlangsung menjelang pengucapan sumpah presiden. Kabinet Prabowo-Gibran diprediksi akan memiliki sejumlah nama yang akan memimpin kementerian, termasuk ESDM. Kementerian ini bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ESDM untuk mendukung pemerintahan.

Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% dalam 2-3 tahun pertama pemerintahannya. Namun, tantangan di sektor ESDM tetap besar. Lifting minyak terus menurun, investasi hulu migas masih perlu peningkatan, dan pengembangan EBET perlu ditingkatkan.

SKK Migas menghadapi sejumlah kendala dalam realisasi lifting minyak dan investasi eksplorasi. Indonesia masih perlu meningkatkan daya tarik investasi hulu minyak untuk bersaing dengan negara lain. Pengembangan EBET juga perlu dipercepat untuk mencapai target net zero emissons pada tahun 2060.

PLN dan Kementerian ESDM telah menyelaraskan RUKN dan RUPTL untuk menambah kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT. Pemerintah juga terus melakukan pengurangan sumber energi batu bara dalam PLTU. Alternatif penggunaan pelet kayu sebagai bahan bakar substutisi batu bara juga perlu diutamakan.

Pemerintah harus mengambil langkah strategis dalam pengembangan ESDM untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan. Dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat mencapai kemajuan di sektor ini.

Source link