Jakarta – Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, menekankan bahwa demokrasi akan menjadi lebih kuat di Indonesia karena perkembangan internet dan media sosial.
Beliau menyatakan bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang pada intinya berkaitan dengan kedaulatan rakyat, di mana rakyat memegang kekuasaan dan memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka.
“Karena populasi Indonesia besar, sistem representatif diimplementasikan. Jadi, rakyat memiliki kedaulatan untuk memilih wakil-wakil mereka untuk masuk parlemen. Dalam sistem presidensial, rakyat memiliki hak untuk memilih presiden mereka, bupati mereka, gubernur mereka, dan ini adalah standar dan dapat diterapkan, serta merupakan kehendak rakyat kita,” Jelas Prabowo dalam wawancara eksklusif dengan tvOne berjudul “Prabowo Subianto Berbicara untuk Indonesia”, pada Rabu malam (22/5).
Lebih lanjut, ketika ditanya apakah pemerintahannya akan resisten terhadap kritik, Prabowo menegaskan bahwa kritik sangat penting dan harus bersifat objektif.
“Harus dan diizinkan, itulah fungsi kritik, pengawasan dan keseimbangan yang saya sebutkan sebelumnya dijamin melalui kritik, namun niat dari kritik tersebut harus bersifat konstruktif bukan destruktif. Namun pada prinsipnya, kritik itu penting, menurut pendapat saya, namun haruslah objektif,” jawab Prabowo.
Terkait kebebasan pers, Prabowo menyatakan bahwa sangat penting meskipun beberapa kantor media di Indonesia telah menjadi konglomerat bisnis yang dimiliki oleh beberapa individu.
“Media mainstream adalah sebuah bisnis dan bisnis memiliki pemilik, jadi, apakah media mainstream yang dimiliki oleh beberapa orang benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat atau kepentingan mereka sendiri?” ungkap Prabowo.
Namun, Prabowo berharap bahwa di tengah perkembangan pesat media sosial, masyarakat dapat mengakses informasi dari berbagai sumber yang lebih luas dan tidak didominasi hanya oleh beberapa pemilik media.
“Sekarang, ada fenomena baru yang disebut revolusi informasi, sekarang dikenal sebagai media baru dengan internet dan media sosial, dan sebagainya, seperti TikTok. Informasi dapat mencapai masyarakat dengan cepat,” ujar Prabowo.
“Jadi, menurut pendapat saya, demokrasi akan menjadi lebih kuat sekarang, demokrasi akan menjadi lebih kuat sekarang, jadi tidak bisa dipungkiri bahwa 5-6 orang mengendalikan pendapat sebuah bangsa,” pungkasnya.