PM Muslim Pertama Skotlandia Mengundurkan Diri setelah Memberikan Bantuan ke Gaza

by -60 Views

Selasa, 30 April 2024 – 08:54 WIB

Skotlandia – Perdana Menteri (PM) Skotlandia, Humza Yousaf, mengundurkan diri dari jabatannya karena mosi tidak percaya yang terjadi di tengah serangkaian kontroversi, termasuk perpecahan politik dan dukungan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Dalam pidatonya di televisi pada hari Senin, 29 April 2024, Yousaf mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai PM Muslim Pertama Skotlandia.
“Saya tidak bersedia menukar nilai-nilai dan prinsip-prinsip saya atau melakukan kesepakatan dengan siapa pun hanya untuk mempertahankan kekuasaan,” kata Yousaf, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 30 April 2024.

Pengumuman tersebut merupakan tindak lanjut dari langkahnya pekan lalu untuk mengakhiri aliansi Partai Nasional Skotlandia (SNP) dengan partai Hijau Skotlandia, yang menyebabkan partai-partai oposisi mengajukan dua mosi tidak percaya yang akan segera dilaksanakan.

Meskipun sebelumnya pada bulan ini dia mengatakan bahwa dia “cukup yakin” akan memenangkan mosi tidak percaya jika diajukan, tetapi dia akhirnya mengakui meningkatnya ketidakpastian mengenai hal tersebut, dan berdiskusi dengan partai-partai lain untuk membuat keputusan baru.

“Saya telah menyimpulkan bahwa memperbaiki hubungan antar perpecahan politik hanya dapat dilakukan jika ada orang lain yang memegang kendali,” ujarnya.

Selain mengakhiri perjanjian pembagian kekuasaan dan membuat posisi pemerintahannya semakin rentan, Menteri Pertama juga telah menimbulkan kontroversi yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir dengan advokasinya dalam mendukung warga Palestina.
Yousaf diketahui mengirimkan dana untuk membantu warga Gaza yang terkepung.
Meskipun hal tersebut secara resmi tidak menjadi faktor dalam mosi tidak percaya yang diajukan terhadapnya, pendiriannya telah membuatnya semakin tidak populer di kalangan tokoh dan elemen oposisi, sehingga berpotensi berkontribusi pada kejatuhannya dari jabatan sebagai Menteri Pertama Skotlandia yang beragama Islam dan merupakan salah satu warga negara Pakistan.