Minggu, 14 April 2024 – 00:27 WIB
Yogyakarta – Untung Cahyono, khatib Salat Idul Fitri di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, akhirnya blak-blakan mengenai alasannya menyinggung dugaan kecurangan pemilu dalam khutbah Idul Fitri pada Rabu, 10 April 2024 lalu.
Belakangan, video khutbah salat Id yang menyinggung pemilu curang hingga ditinggal jamaah sebelumnya khutbah selesai viral di media sosial. Diduga, para jemaah yang hadir jengah dengan materi khutbah yang disampaikan penceramah.
Dalam jumpa pers yang digelar, Sabtu, 14 April 2024, di Banguntapan, Yogyakarta, Untung mengaku tidak masalah ditinggal ‘walk out’ jamaah saat menyampaikan khutbah.
Menurutnya, ada banyak alasan kenapa jamaah memilih meninggalkan tempat sebelum khutbah selesai.
“Ya jamaah walkout itu kan banyak aspeknya bisa karena wes pegel selak pengin merokok, ada juga yang gerimis atau hujan, kalau mau detil ya disurvei ditanya, tapi kan kita enggak mungkin nanya sama yang pulang,” kata Untung Cahyono
“Kalau yang pulang saya kira juga fair ya, tidak hanya kasus seperti ini, banyak khotib juga belum rampung (jamaah) sudah pada pulang, banyak seperti itu, ya ada yang kebelet pipis, ada janjian, kan bisa orang orang punya pandangan seperti itu,” sambungnya
Lebih jauh, Untung mengakui dalam materi ceramahnya menyinggung isu pemilu dan pemerintahan, dan itu memang telah dipersiapkan sebelumnya. Hal tersebut dia sampaikan dalam materi khutbah karena menganggap kewajibannya sebagai sesama muslim.
“Ya saya sebagai sosok muslim yang harus belajar banyak hal, kalau mengkritik, itu ya memang sesuatu yang penting karena ajaran Islam sendiri juga watawasaubil haq watawasaubi sobr, itu untuk saling mengingatkan,” ungkapnya
Ia mengklaim pesan yang disampaikan dalam khutbahnya itu adalah dalam rangka untuk saling mengingatkan, baik dalam kebenaran maupun mengingatkan dalam kesabaran. “Kalau kontennya saling mengingatkan kan tidak ada batasannya, siapapun yang perlu diingatkan ya memang harus diingatkan,” tegasnya
Namun demikian, Untung Cahyono telah menyampaikan permohonan maaf atas khutbah yang viral tersebut. Ia mengaku akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan materi khutbah.
Ia juga menyadari tidak semua orang memiliki persepsi yang sama terhadap suatu persoalan yang disampaikan. Apalagi, jemaah yang hadir dalam skala besar.
“Saya dengan tegas memohon maaf karena sudah membuat warga menjadi mungkin terganggu dengan pandangan kami,” kata Untung Cahyono
Menurutnya, penting untuk meminta masukan dan informasi dari tokoh masyarakat setempat agar memahami karakteristik masyarakat sebelum berbicara, karena ini merupakan khutbah Idul Fitri.
“Saya pribadi sudah saya tegaskan, supaya yang lain agak tenang lah, saya harus merasa perlunya introspeksi, muhasabah dan koreksi diri, ketika apa yang saya sampaikan itu menjadi persoalan,” kata Untung