Padang – Banjir lahar dingin yang melanda sejumlah daerah di sekitar Gunung Marapi, Sumatera Barat, pada 5 April 2024, tak menyurutkan langkah Pertamina Patra Niaga Regional Sumbar untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat.
“Bencana ini berpotensi memutus pasokan BBM ke Payakumbuh dan Limapuluh Kota, karena akses dari Teluk Kabung terhambat,” ungkap Sales Area Manager Pertamina Sumbar Narotama Aulia Fazri.
Sebagai respons cepat, Pertamina menerapkan skema Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE). Sebanyak 272 KL BBM, terdiri dari 176 KL Pertalite, 80 KL Biosolar, dan 16 KL Pertamax, dialihkan dari Fuel Terminal (FT) Siak, Riau.
“Kebijakan ini akan diberlakukan hingga situasi di Agam dan sekitarnya kembali normal,” tegas Narotama.
Tak hanya itu, Pertamina Sumbar juga menggandeng Polda Sumbar untuk mengawal 112 KL Pertalite, 72 KL Biosolar, 16 KL Pertamax, dan 8 KL Dexlite ke daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Agam, Tanah Datar, serta sebagian Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
“Sebanyak 13 mobil tangki dikawal 2 mobil patwal untuk memastikan kelancaran distribusi BBM di tengah situasi bencana,” jelas Narotama.
Di sisi lain, Pertamina Sumbar turut berduka atas peristiwa ini dan memperkuat kinerja Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) di daerah terdampak.