Hasto PDIP Menyebut Data Sirekap Telah Mengalami Perubahan Sebanyak 753 Kali Setelah Penetapan Hasil Pemilu

by -120 Views

Jumat, 22 Maret 2024 – 07:47 WIB

Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan data di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) masih berubah meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah mengumumkan hasil Pemilu. Ia mengetahui hal tersebut setelah melakukan pengecekan.

Baca Juga :

Dukung PPP Gugat Hasil Pileg ke MK, PDIP Siapkan Data Pendukung: Ini Sudah Kebangetan!

“Kami masih melihat bahwa perhitungan di dalam Sirekap masih banyak mengalami perubahan,” kata Hasto dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Jumat, 22 Maret 2024.

“Saya mengecek, tadi malam (Rabu, 20 Maret 2024) saya tunggu langsung dari jam 23.00, sampai tadi siang (Kamis, 21 Maret 2024), sekitar jam 12.30 masih ada perubahan lebih dari 753 kali padahal rekapitulasi sudah selesai,” lanjutnya.

Baca Juga :

Jokowi: Prabowo Tahu Mana yang Baik untuk Bangsa Ini, Tidak Perlu Memberi Arahan

Tim PDIP Akan Mengajukan Gugatan

Petugas KPU Masukkan Dokumen ke Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap

Baca Juga :

KPU Umumkan Pemenang Pilpres 2024, Jokowi Sudah Ucapkan Selamat ke Prabowo dan Gibran

Sebagai hasilnya, Hasto memastikan bahwa Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan mengajukan gugatan terkait hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Partai politik pengusung juga mendukung langkah hukum ini.

“Terhadap hasil yang diumumkan KPU tadi malam, sikap dari partai politik pengusung Pak Ganjar-Mahfud menegaskan bahwa proses pemilu belum selesai. Karena Ganjar-Mahfud akan menggunakan hak konstitusionalnya untuk melakukan gugatan melalui Mahkamah Konstitusi dan dalil yang kami sampaikan sangat jelas,” ungkapnya.

Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyoroti masalah aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Menurut Ganjar, dengan Sirekap yang bermasalah, suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 03 hanya dapat 16 persen.

“Kami hanya dapat mengakses satu saja dari tampilan yang ada di KPU. Dan, itu yang saya katakan bahwa ada alat bantu yang kurang jelas,” kata Ganjar dalam konferensi pers di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024.

Ganjar menjelaskan bahwa kubu 03 mencermati proses rekapitulasi suara Pemilu yang dihentikan oleh aplikasi Sirekap. Ganjar menyatakan bahwa kelemahan sistem tersebut akan dijadikan sebagai salah satu bukti oleh tim hukum kubu 03 untuk dibawa ke MK.

“Kami kemudian bertanya dari angka-angka yang diproses dari Sirekap yang ada sampai pada akhirnya Sirekap itu dihentikan menjadi pertanyaan kami,” lanjut eks Wakil Gubernur Jawa Tengah tersebut.

“Kami tidak kembali ke cerita gembos-menggembos. Tetapi, cerita dari hasil yang ada inilah yang akan dijadikan bukti oleh tim hukum kami nantinya,” ujar Ganjar.

Dia juga menyebut adanya laporan sebelumnya tentang buruknya server yang awalnya tidak diakui oleh KPU.

“Sebelumnya juga sudah ada cerita satu per satu buruknya server yang awalnya tidak diakui kemudian diakui (oleh KPU). Nah, ini bukti-bukti yang akan kami tunjukkan,” tambah Ganjar.

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyoroti masalah aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Menurut Ganjar, dengan Sirekap yang bermasalah, suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 03 hanya dapat 16 persen.