Isu Pinjaman Online Muncul dalam Kasus Satu Keluarga Melompat dari Apartemen Penjairngan

by -35 Views

Minggu, 10 Maret 2024 – 13:35 WIB

Jakarta – Kejadian bunuh diri yang dilakukan oleh empat orang anggota keluarga dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara sedang diselidiki oleh polisi. Sementara itu, tetangga menduga bahwa keluarga tersebut mengalami tekanan atau masalah ekonomi.

Salah satu tetangga yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengungkapkan bahwa keluarga tersebut sering meminjam uang beberapa hari terakhir. Ia juga mengatakan bahwa mereka tampak kesulitan dalam mengembalikan pinjaman dan kadang hanya dibiarkan begitu saja. Hal ini membuat dia yakin bahwa keluarga tersebut sedang mengalami kesulitan ekonomi.

“Dalam beberapa hari terakhir, keluarga itu sering meminjam uang tapi kemampuan terbatas, pinjam, dicuekin, kalau ada uang ya dikasih, tapi terlihat sangat terdesak sekali,” ujar tetangga korban kepada wartawan pada hari Minggu, 10 Maret 2024.

Selain itu, ia juga mengaku pernah melihat seseorang menagih hutang kepada keluarga tersebut. Hal ini semakin menguatkan dugaannya bahwa keluarga tersebut sedang mengalami masalah ekonomi.

“Ia pernah melihat orang yang menagih hutang kepada mereka. Jadi menurut saya, masalah ekonomi mereka sedang berat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa istri korban pernah mengeluh kepada istrinya tentang masalah pinjaman online. Istri korban menyatakan bahwa mereka tidak bisa lagi meminjam uang melalui pinjaman online tersebut.

“Mereka pernah curhat kepada istri saya bahwa mereka tidak bisa lagi meminjam uang secara online. Jadi, saya menduga bahwa ada juga pinjaman online yang sedang mereka hadapi,” tambah tetangga korban.

Seperti yang diketahui, keempat korban tewas setelah melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas di Penjaringan, Jakarta Utara pada hari Sabtu sore. “Keempat korban diduga melompat dari rooftop apartemen tersebut,” kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Sabtu.

Keempat korban tersebut adalah pria EA (50 tahun), wanita berinisial AIL, dan dua remaja laki-laki berinisial JWA (13 tahun) dan JL (16 tahun). Para korban ditemukan oleh petugas keamanan yang berada di lobi apartemen setelah mendengar suara benturan keras.

“Pada hari Sabtu, petugas mendengar suara dentuman keras dan menemukan empat mayat tergeletak di tanah, lalu melaporkannya kepada polisi,” ujar Kapolsek.

**Pemberitaan di atas tidak dimaksudkan untuk memberikan inspirasi. Pembaca dihimbau untuk bijak dan tidak meniru tindakan tersebut. Jika merasakan gejala depresi atau memiliki masalah psikologis yang berpotensi untuk melakukan bunuh diri, segera konsultasikan dengan pihak yang bisa membantu seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental.