Fondasi Pembangunan #1: Ekonomi Untuk Rakyat Indonesia (Menghentikan Kekayaan Kita ke Luar Negeri)

by -26 Views

Penyakit paling mendesak dari tubuh ekonomi Indonesia saat ini adalah mengalirnya kekayaan nasional keluar dari wilayah Indonesia. Terlalu besar hasil ekonomi Indonesia yang disimpan dan dimanfaatkan di luar negeri. Uang bagi suatu negara, kekayaan bagi suatu bangsa, adalah sama dengan darah. Saat ini, tubuh bangsa Indonesia berdarah, dan ternyata berdarahnya sudah puluhan tahun. Sejak zaman penjajahan, ekonomi Indonesia sudah mengalami ratusan tahun mengalami kebocoran kekayaan ke luar negeri.

Neraca ekspor-impor Indonesia dari tahun 1997 hingga 2014, selama 17 tahun, total nilai ekspornya mencapai angka USD 1,9 triliun dan mengalami surplus atau keuntungan perdagangan. Namun, nilai ekspor yang tercatat dalam dokumen bisa keliru sebesar 20%, 30%, bahkan 40%. Ekspor yang tidak dilaporkan atau salah dilaporkan oleh pengusaha Indonesia juga menyebabkan kebocoran keuntungan ekspor mencapai USD 38,5 miliar pada tahun 2016. Selain itu, ada Rp. 11.400 triliun uang milik pengusaha dan perusahaan Indonesia yang parkir di luar negeri.

Perusahaan asing juga merupakan pemilik mayoritas dari nilai ekspor Indonesia dan kebanyakan keuntungannya diinvestasikan di luar negeri. Hal ini juga terjadi karena banyak pengusaha Indonesia yang ikut menyimpan dan memindahkan sebagian keuntungannya ke luar negeri. Ini adalah masalah besar yang menghambat pembangunan ekonomi Indonesia.

Penelitian menemukan bahwa keuntungan Belanda dari ekspor Indonesia selama 63 tahun adalah 54 miliar Gulden atau setara dengan USD 22 miliar pada waktu itu. Jumlah ini, jika disetarakan dengan uang sekarang, bisa mencapai USD 398 miliar atau Rp. 5.123 miliar.

Indikator lain yang menunjukkan kekayaan kita mengalir ke luar negeri adalah jumlah simpanan di bank-bank luar negeri yang dimiliki oleh orang Indonesia. Pada akhir tahun 2016, ada Rp. 11.000 triliun kekayaan orang Indonesia yang disimpan di bank-bank di luar negeri. Jumlah ini lebih dari 5 kali lipat APBN kita.

Sementara itu, aset bank-bank terbesar di negara tetangga, seperti Singapura, jauh lebih besar dari aset bank-bank terbesar Indonesia. Setidaknya USD 200 miliar yang disimpan di bank-bank Singapura merupakan milik orang Indonesia.

Mengalirnya kekayaan nasional dalam jumlah yang keterlaluan merupakan masalah sistemik yang perlu segera ditangani. Tak hanya berdampak pada perekonomian Indonesia, tetapi juga menghambat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bangsa. Mencari jalan keluar dari masalah ini memerlukan pendekatan yang tepat dan penerapan kebijakan yang efektif untuk mencegah kebocoran kekayaan nasional ke luar negeri.

Source link