Erick Thohir Yakin Bali Beach Convention di KEK Sanur Akan Menjadi Daya Tarik Baru Bagi Wisatawan

by -31 Views

Selasa, 30 Januari 2024 – 23:21 WIB

Bali – Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, salah satunya melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali.

“KEK Sanur ini dapat menjadi model bagi pengembangan KEK di wilayah lain di Indonesia dalam menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan terintegrasi sehingga dapat menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” kata Erick Thohir saat peresmian Bali Beach Convention dan Groundbreaking Alster Lake Clinic di KEK Kesehatan Sanur, pada Selasa, 30 Januari 2024.

KEK Sanur terdiri dari Convention Center seluas 3.750 meter persegi dan Alster Lake Clinic dengan terobosan medical technology.

Erick menyampaikan, hadirnya fasilitas baru ini tidak hanya mencakup infrastruktur ekonomi saja, namun juga keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan ekosistem pariwisata kesehatan.

“KEK Sanur menjadi tonggak pencapaian bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia,” jelasnya.

Tak hanya itu, KEK Sanur akan membawa teknologi medical and wellness terbaik di Indonesia. Seluruh kawasan ditargetkan mampu menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja.

Sementara itu, Direktur utama InJourney Dony Oskaria menyebutkan pengembangan convention ini mengembalikan visi awal Sanur sebagai pusat destinasi pariwisata Meeting, Incentives, Conference and Exhibitions (MICE).

Selain itu juga menjadi salah satu convention center terbesar di Bali dengan kapasitas 5.000 pax yang memiliki pemandangan yang indah dengan menghadap langsung ke area pantai.

Diketahui, KEK Sanur yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 ini merupakan inisiatif strategis Pemerintah untuk memanfaatkan potensi kawasan Sanur sebagai destinasi pariwisata kesehatan, dengan menjadikan Bali sebagai landmark dalam peningkatan dan diversifikasi perekonomian Indonesia.

Pada tahun 2045, target penghematan potensi devisa mencapai Rp86 triliun, dan penambahan devisa hingga Rp19,6 triliun pada periode yang sama. Hal ini merupakan wujud komitmen BUMN dalam menciptakan inovasi untuk ekosistem Pariwisata yang lebih baik.