Pemilu Bukan Digunakan Sebagai Alat Politik untuk Mempertahankan Kekuasaan

by -19 Views

Rabu, 10 Januari 2024 – 12:32 WIB

Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa pemilu bukan menjadi salah satu alat untuk melanggengkan kekuasaan. Ia menyebut dalam pelaksanaan seluruh rangkaian pemilu harus menjunjung tinggi etika dan moral.

Baca Juga :

Megawati di HUT PDIP: Jangan Saya Dibully, Saya Udah Punya Pengacara

“Pemilu bukanlah alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara. Di dalam pemilu, pemilihan umum, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi,” ujar Megawati dalam sambutannya di acara HUT PDIP ke-51 di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2024.

“Loh saya pernah presiden, ya setelah pemilu ndak ribut saya, ya sudah kalau memang betul itu rakyat memilih, begitu, sudah,” ujarnya menambahkan.

Megawati menegaskan bahwa tidak ada kekuasaan yang langgeng. Kekuasaan, kata dia, akan berhenti di tengah jalan apapun jabatannya. Ia menilai bahwa berbagai intimidasi terhadap rakyat mulai muncul menjelang pemilu 2024.

Megawati Sebut PDIP Jadi Partai Besar Bukan karena Jasa Presiden

“Kekuasaan itu tidak langgeng loh, yang langgeng itu yang di atas, kekuasaan akan berhenti apapun jabatannya. Kan sedih ya, pencermatan saya akhir-akhir ini sepertinya arah pemilu sudah bergeser, ada kegelisahan rakyat akibat berbagai intimidasi,” kata Megawati.

Presiden Republik Indonesia ke-5 itu menegaskan bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat. Ia pun mengecam tindakan-tindakan intimidasi yang dilakukan terhadap rakyat menjelang pemilu 2024.

“Ingat loh, ini saya masukkan message saya dan pasti harus tahu siapa yang melakukan hal-hal seperti itu. Ini adalah negara merdeka dan berdaulat! Tidak ada sebagian yang merasa berkuasa, kekuasaan itu berada di tangan rakyat,” pungkasnya.