3 Mahasiswa Narotama Surabaya Meninggal Diduga Setelah Mengikuti Pesta Miras

by -85 Views

Surabaya – Tiga mahasiswa Universitas Narotama Surabaya, Jawa Timur, dilaporkan tewas. Sebelumnya, ketiga mahasiswa itu diduga menggelar pesta minuman keras (miras) di sebuah warung di dekat kampus mereka. Polisi masih menyelidiki kematian mereka.

Ketiga korban ialah OKM, mahasiswa Fakultas Manajemen Universitas Narotama angkatan 2021; RAM, alumnus kampus tersebut; dan WAA, mahasiswa nonaktif Universitas Narotama angkatan 2017. Mereka menenggak miras bersama-sama pada Kamis, 4 Januari 2024 lalu. Informasi diperoleh, yang meninggal pertama kali ialah WAA setelah tiba di kampung halamannya di Kabupaten Bojonegoro, Jumat, 5 Januari 2024. Di waktu bersamaan, OKM juga dikabarkan meninggal dunia.

Sementara RAM sempat melayat ke rumah duka WAA. Namun, RAM menyusul meninggal dunia pada Sabtu, 6 Januari 2024. “Benar, informasi yang saya terima dari teman-teman dan jajaran kampus seperti itu,” kata Kabag Humas Universitas Narotama Surabaya Evi Retnowulan dikutip Senin, 8 Januari 2024. Dia menerangkan, ketiga korban tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik di Universitas Narotama Surabaya. Tapi, saat meminum miras bersama-sama, mereka tidak sedang melaksanakan kegiatan kampus. Dari ketiga korban, hanya OKM yang berstatus mahasiswa aktif. “Setahu saya, memang ketiganya tergabung di UKM Musik Narotama ya, tapi saya pastikan aktivitas mereka [diduga pesta miras] tidak ada kaitannya dengan akademik maupun kegiatan UKM Musik,” ujar Evi.

Terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Sukolilo Komisaris Polisi I Made Patera Negara mengatakan, semula kasus tersebut ditangani Polsek Wonokromo, ketika jenazah diserahkan kepada pihak keluarga. “Penyebab kematian apakah karena miras, kami belum bisa memastikan,” katanya singkat, Senin 8 Januari 2024. Kendati begitu, ketiga korban memang menenggak miras sebelum mengembuskan napas terakhir. Namun, untuk mengetahui penyebabnya, perlu dilakukan otopsi terhadap jasad korban. Dari situ bisa diketahui zat-zat yang terkandung di tubuh korban. Dari situ pula bisa pastikan apakah korban meninggal karena miras atau lainnya.

Masalahnya, papar I Made, keluarga korban sampai saat ini belum membuat laporan polisi, sebagai dasar penyelidikan kematian korban. Kendati begitu, dia menegaskan pihaknya sempat melakukan penyelidikan awal dengan mendatangi warung yang diduga menjual miras yang dikonsumsi korban. Berdasarkan hasil keterangan sementara, pihak penjual dan pengelola warung tak menampik jika ketiga korban berpesta miras jenis Wiski. “Tapi penjual miras ini sudah lama menjualnya, dan tidak pernah ada kejadian seperti ini. Baru kali ini [terjadi]. Makanya kita nggak berani menyatakan penyebab miras,” kata I Made.