Tim Kampanye Nasional Desak Komisi Pemilihan Umum Mengambil Langkah Hukum terkait Polemik Mikrofon yang Melibatkan Roy Suryo

by -72 Views

Selasa, 26 Desember 2023 – 07:59 WIB

Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk mengambil langkah hukum terhadap eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo. Roy Suryo sebelumnya menyoroti tiga mikrofon yang digunakan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka saat debat. Dia bahkan meminta KPU untuk adil. Tudingan itu pun dijawab KPU dengan menyebut Roy sebagai tukang fitnah.

“Semestinya tindakan seperti ini perlu diproses hukum. Sebab, Roy Suryo dikenal suka mencari sensasi, sudah sering bikin gaduh, merasa ahli tapi bikin opini tanpa bukti,” ucap Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Senin, 25 Desember 2023.

Menurut Saleh, tudingan Roy Suryo itu setidaknya memiliki dua tujuan yakni mendelegitimasi KPU dan menurunkan simpati publik terhadap Gibran. Maka dari itu, Saleh menilai respons KPU dengan menilai Roy Suryo sebagai tukang fitnah merupakan sesuatu yang benar. “KPU sudah benar segera memberikan tanggapan. Bahkan menyebut Roy Suryo suka fitnah,” pungkasnya.

Kata KPU
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari mengklarifikasi unggahan Roy Suryo di akun media sosialnya yang mempertanyakan kenapa calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menggunakan 3 mik sekaligus, mulai dari clip-on, hand-held, hingga headset. Menurut Hasyim, para cawapres yang mengikuti debat kedua Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023 malam, menggunakan alat mikrofon yang sama.

“Semua cawapres pakai alat yang sama. Semua cawapres pakai 3 mik untuk mengantisipasi ada mik yang mati,” kata Hasyim dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu malam. Hasyim juga menegaskan Gibran tak menggunakan ear feeder atau pengumpan telinga. Ia menjelaskan bahwa alat yang berada di telinga para cawapres merupakan cantolan mik. “Bukan ear feeder itu mik yang ditempel di pipi dan dicantolkan di kuping,” ungkapnya.

“Semua cawapres bisa ditanya dan juga stasiun TV penyelenggara debat, dan juga tim paslon yang berada di holding-room saat pemasangan mik, bisa ditanya,” sambungnya. Hasyim memastikan debat cawapres berlangsung dengan adil dan spontan. Ia menyayangkan analisis Roy Suryo yang keliru. “Saya sebagai penyelenggara juga tahu dan siap tanggung jawab,” ucap Hasyim.

“Debat spontan, tidak mungkin didikte, mendengarkan bisikan atau baca contekan. Roy Suryo memang tukang fitnah,” tegasnya.