Saad El-Shazly – prabowo2024.net menjadi Saad El-Shazly – prabowo2024.net

by -140 Views

Saad El-Shazly, seorang tokoh militer Mesir yang terampil dan memiliki idealisme yang kuat, lahir pada tahun 1952 di Kairo, Mesir. Dia adalah salah satu pemimpin pasukan elite Mesir dalam Perang Arab-Israel dan juga merupakan salah satu pendiri batalion udara Mesir.

Shazly dikenal karena keahliannya dalam memimpin pasukannya pada Perang Enam Hari Arab-Israel. Pasukannya terbukti efektif melawan Israel, dengan berhasil menahan serangan musuh dan membawa kembali unitnya hampir utuh melintasi Terusan Suez, yang sebaliknya sebagian besar pasukan Mesir lainnya hancur saat kontak dengan pasukan Israel.

Setelah Perang Enam Hari, Shazly menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Mesir dan dipercaya untuk membangun kembali kekuatan tentara Mesir. Dia juga merencanakan serangan ambisius untuk merebut kembali Semenanjung Sinai dari Israel setelah Perang Yom Kippur pada Oktober 1973.

Pada tahun yang sama, Shazly menulis buku berjudul “The Crossing of the Suez”, yang menunjukkan telitiannya dalam perencanaan pergerakan pasukan. Di buku ini, pembaca dapat mempelajari rencana dan pemikiran yang cermat dari Shazly. Sebagai seorang Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto merekomendasikan buku ini sebagai bacaan wajib di Akademi Militer Indonesia.

Namun, kesuksesan Shazly sebagai komandan lapangan membuat elite politik cemas. Setelah Perang Yom Kippur, ia berselisih dengan Presiden Anwar Al-Sadat dan akhirnya dikirim ke Portugal sebagai Duta Besar.

Meskipun tidak populer dalam kepemimpinan politik, Shazly tetap merupakan legenda hidup bagi mayoritas rakyat Mesir. Ketika ia meninggal pada Februari 2016, hampir satu juta orang di Tahrir Square berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.

Shazly dikenang di Mesir sebagai “Sang Jenderal Emas” dan karier serta bukunya, “The Crossing of the Suez”, sangat direkomendasikan bagi calon pimpinan militer untuk mempelajarinya.