Prabowo Subianto menuliskan catatan dari pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto tentang Pak Widjojo Sujono. Meskipun tidak terlalu intens berinteraksi dengan Pak Widjojo Sujono, Prabowo mengakui bahwa beliau telah memberikan pengaruh besar terhadap pasukan Baret Merah Indonesia, termasuk pasukan RPKAD, yang kemudian menjadi Kopassandha dan sekarang Kopassus.
Pak Widjojo Sujono adalah seorang alumni pendidikan perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) dan pejuang angkatan ’45. Beliau memiliki riwayat cemerlang dalam pelaksanaan operasi militer dan pernah menjabat sebagai Komandan RPKAD, Pangkopur IV, Pangdam VIII/Brawijaya, Pangkowilhan, dan Kepala Staf Kopkamtib sebagai jenderal bintang 4.
Prabowo baru mulai bertemu dengan beliau setelah menjadi Kapten, namun semakin sering bertemu setelah Prabowo menjadi Perwira Tinggi, Mayor Jenderal, Letnan Jenderal, dan terutama setelah purnawirawan.
Pak Widjojo Sujono dikenal sebagai seorang jenderal lapangan dan intelektual. Beliau memiliki pengetahuan luas dan fasih berbahasa Belanda dan Inggris. Sebagai anggota angkatan ’45, beliau sangat patriotik dan masih konsen terhadap perkembangan bangsa meskipun sudah pensiun. Perhatiannya terhadap masalah keutuhan bangsa, kedaulatan, NKRI, dan Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara sangat besar.
Selain itu, beliau juga dikenal sebagai seseorang yang rendah hati, bijaksana, dan ingin merangkul serta mempersatukan. Tak kalah menonjol, beliau sangat menjaga kesehatan dan selalu fit, bahkan pada usia 92 tahun saat buku ini ditulis oleh Prabowo.