Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah akan membatasi angkutan bersumbu tiga untuk melintas pada waktu yang telah ditentukan jelang liburan Natal 2023 dan tahun baru 2024. Menyikapi hal tersebut, Budi Karya meminta para pengusaha angkutan untuk menyesuaikan pengiriman barang agar dapat mencegah terjadinya kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas.
“Para pengusaha angkutan, mohon toleransi dan atur, sementara masih ada waktu untuk mengatur kegiatan-kegiatan sebelumnya,” kata Budi Karya di Kantor Kementerian Perhubungan pada Selasa, 19 Desember 2023.
Pemerintah tidak akan membatasi angkutan sembako, bahan bakar minyak (BBM), bahan pokok, dan bahan lainnya yang telah ditentukan. Namun, truk-truk akan dibatasi pada hari-hari tertentu dan jenis tertentu pada saat puncak musim mudik dan arus balik untuk mengurangi antrean dan kemacetan.
“Kita tidak membatasi sembako ya, untuk angkutan air minum juga tidak dibatasi tapi harus menggunakan kendaraan kecil. Yang kita batasi adalah kendaraan 3 sumbu, dua hari sebelum puncak, dan dua hari setelah puncak. Puncaknya ada 3 yakni tanggal 18 Desember, tanggal 25 Desember dan tanggal 1 Januari 2024. Kami minta kepada para pemilik barang untuk mengirim di hari-hari sebelum atau sesudahnya,” jelasnya.
Budi Karya juga meminta Korlantas Polri, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Kapolres untuk melakukan pengecekan terhadap bus-bus wisata. Sebab, jumlah masyarakat yang berwisata banyak sekali. “Tentu pengecekan menjadi suatu hal penting, baik transportasi udara, kereta, laut, darat harus dilakukan karena masih punya waktu beberapa hari sampai puncak tanggal 23 dan 24,” katanya.
Selain itu, Budi Karya juga meminta kepada Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah untuk melakukan rekayasa lalu lintas, menertibkan pasar-pasar yang berada di jalan-jalan besar, dan mengatur rest area dengan baik. Dia juga meminta adanya posko-posko pengamanan libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 di daerah-daerah.
Dari koordinasi ini, Budi Karya mengharapkan pelaksanaan pengamanan natal dan tahun baru berjalan dengan tertib, dan dalam posko-posko itu memiliki arti. “Jangan posko asal ada ruangnya, di sini tidak ada orang yang kompeten, yang mengakibatkan aspek sosialisasi dan aspek koordinasi tidak terdapat dalam kegiatan ini. Saya menyadari bahwa natal 2023 dan tahun baru 2024 ini harus dilakukan dengan kolaborasi dan sinergi, tidak mungkin kita lakukan tanpa hal tersebut dan melibatkan masyarakat secara baik. Untuk melibatkan masyarakat, kita harus memberikan informasi dengan sosialisasi. Tentu, ini kita lakukan dengan bahu-membahu,” pungkasnya.