Komandan Tank Inggris Mendapat Kritik karena Merayakan Perannya dalam Agresi Israel di Gaza

by -67 Views

Rabu, 6 Desember 2023 – 11:31 WIB

VIVA – Di tengah perang berdarah Israel terhadap warga Palestina, komandan tank Inggris berusia 20 tahun Tamara menyatakan kebanggaannya atas posisinya sebagai komandan unit tank Israel yang semuanya perempuan, Batalyon Caracal ke-33.

Dalam sebuah wawancara dengan Daily Mail, Tamara mengatakan bahwa dia melihat perannya sebagai “mimpi yang menjadi kenyataan” dan menekankan pentingnya perempuan dalam pertempuran.

Pernyataannya memicu kontroversi luas, dengan para kritikus terkejut atas kebanggaannya menjadi partisipan dalam genosida Israel dan operasi militer di Gaza yang menewaskan lebih dari 15.000 warga sipil tak berdosa. Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa partisipasi Tamara dalam militer Israel merupakan pelanggaran hukum berdasarkan Foreign Enlistment Inggris, sehingga memerlukan penyelidikan oleh Polisi Metropolitan.

Kritikus juga menunjuk pada penderitaan di Gaza dan mengecam pujian dari individu seperti Tamara dengan narasi kepahlawanan. Mereka berpendapat bahwa fokusnya harus pada kesulitan yang dihadapi perempuan di Gaza, daripada merayakan mereka yang terlibat dalam genosida Israel sebagai pelopor dalam unit militer yang seluruhnya perempuan.

“Saya dan rekan-rekan saya adalah perempuan yang penuh aksi, kami lebih dari siap untuk bertarung. Perempuan dapat beroperasi di bidang apa pun dan unit saya adalah salah satu yang terbaik di batalion dan saya sangat bangga dengan mereka,” kata Tamara kepada Daily Mail dikutip dari Moroccoworldnews Rabu 6 Desember 2023.

Dia kemudian menekankan keterlibatan langsung unitnya dalam serangan Israel yang tiada henti di Gaza, serta kesiapan mereka menghadapi skenario pertempuran apa pun.

“Tank kami dikirim ke Gaza dan selalu siap berperang. Kami dipindahkan ke daerah di mana mereka perlu berada,” katanya.

Sejak melancarkan kampanye pembunuhan dan genosida di Gaza pada tanggal 7 Oktober, militer Israel telah menyebabkan kehancuran yang luas di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, perang hukuman Israel di Gaza telah menghancurkan lebih dari separuh unit pemukiman di wilayah tersebut dan dengan sengaja menargetkan sekolah dan rumah sakit, yang menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi.