Pegiat Fokus pada Isu HAM Setelah Jokowi Mengundang Tiga Calon Presiden ke Istana

by -43 Views

FENESIA – Presiden Joko Widodo mengundang tiga calon presiden yang akan datang ke Istana Negara Jakarta pada Senin, 30 Oktober 2023. Suciwati, seorang pegiat HAM, menganggap pertemuan ini sebagai pertemuan antara penguasa dengan calon presiden.

Istri mendiang Munir ini tidak terkejut dengan rencana tersebut. Suciwati menyatakan bahwa Jokowi hanya merupakan seseorang yang saat ini menguasai Indonesia, bukan pemimpin, dan ia berupaya memperluas jaringan dengan berbagai pihak, termasuk pelanggar HAM, demi mempertahankan kekuasaannya.

Menurut Suciwati, Jokowi sejak awal terlihat hanya menjual isu HAM untuk memenangkan pemilihan presiden. Hal ini membuat sebagian besar publik Indonesia merasa dimainkan.

Suciwati juga mengingat saat dia mengkritik Jokowi melalui telepon karena duduk di sebelah Hendropriyono. Hendropriyono pernah menjadi tersangka dalam kasus pelanggaran HAM Talangsari, dan hingga saat ini belum mau diperiksa oleh tim pencari fakta dalam kasus Munir Said Thalib.

Keterlibatan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam kasus kematian Munir sangat kuat, dan Hendropriyono saat itu adalah Kepala BIN. Tim Pencari Fakta (TPF) Munir mencoba meminta keterangan dari Hendropriyono namun ditolak.

Jokowi juga pernah mengundang peserta Kamisan untuk bertemu dengannya pada 2018, tetapi Suciwati memilih untuk tidak hadir. Dia merasa kehilangan rasa hormat sejak Jokowi menjadi presiden pada 2014.

Meskipun beberapa peserta aksi Kamisan menghadiri undangan Jokowi, mereka mengalami penolakan dalam upaya menyelesaikan permasalahan HAM. Jokowi meminta mereka untuk menyerahkan surat pernyataan itu kepada Moeldoko yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.

Sebelumnya, Jokowi mengundang para calon presiden yang akan datang untuk makan siang bersama di Istana Negara, menciptakan pertemuan yang menarik perhatian. Jumlah penonton artikel ini sebanyak 97.