Ada 7 Kasus Terkonfirmasi Cacar Monyet Baru di Jakarta

by -181 Views

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) akan meluncurkan program vaksinasi cacar monyet atau monkeypox kepada 447 orang pada hari ini, Selasa (24/10/2023).

Dalam siaran pers resmi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI, vaksinasi cacar monyet direncanakan akan diadakan di Klinik Carlo dan Puskesmas yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat, yang telah ditunjuk oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta.

Vaksin cacar monyet yang akan diberikan kepada masyarakat merupakan vaksin impor yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark, dengan merek dagang JYNNEOS dalam kemasan single-dose. Vaksin ini akan diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu empat minggu atau satu bulan.

“Stok vaksin Monkeypox kita aman. Saat ini, sebanyak 991 vial vaksin Monkeypox telah didistribusikan ke Dinkes Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi Monkeypox yang akan dimulai pada bulan Oktober ini,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Maxi Rein Rondonuwu.

Sebagai informasi, vaksin JYNNEOS telah memperoleh Sertifikat Pelulusan Vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada tanggal 17 Maret 2023.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, telah mengumumkan bahwa Indonesia telah memesan vaksin cacar monyet dari Bavarian Nordic, Denmark, pada Agustus 2022. Pemerintah Indonesia telah memesan total 2.000 dosis cacar monyet dalam upaya pencegahan penyakit ini.

“Kita sudah memesan 2.000 dosis vaksin dari Bavarian Nordic, dengan bantuan KBRI Denmark,” kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI pada Selasa (30/8/2022).

Update Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Berdasarkan data terbaru hingga Minggu (22/10/2023), Kemenkes RI mencatat peningkatan kasus cacar monyet terkonfirmasi di Indonesia, yakni mencapai tujuh kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023 atau delapan kasus sejak kasus pertama terkonfirmasi pada Agustus 2022.

Dr. Maxi menjelaskan bahwa seluruh kasus cacar monyet terkonfirmasi terjadi di wilayah DKI Jakarta. Satu kasus berasal dari Jatinegara, Jakarta Timur; satu kasus dari Mampang, Jakarta Selatan; satu kasus dari Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; dua kasus dari Setiabudi, Jakarta Selatan; satu kasus di Grogol Petamburan, Jakarta Barat; dan satu kasus di Kembangan, Jakarta Barat.

Hasil penelusuran Kemenkes RI mengungkapkan bahwa dari total tujuh pasien dengan kasus cacar monyet di Indonesia, keenam di antaranya adalah Orang Dengan HIV (ODHIV) dengan orientasi biseksual dan berisiko melakukan perilaku seks berisiko.

Data menunjukkan bahwa semua pasien terkonfirmasi cacar monyet adalah laki-laki berusia produktif. Sekitar 71 persen pasien terkonfirmasi berusia 25-29 tahun, dan 29 persen sisanya berusia 30-39 tahun.